Fahri Hamzah: Prabowo Harus Tanggung Jawab soal Kritik Elite Politik

Fahri Hamzah mengatakan, banyak petinggi yang melempar isu, tetapi tidak dibarengi dengan penjelasan. Dia berharap Prabowo bisa melakukan hal ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Apr 2018, 16:15 WIB
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memberi keterangan usai memenuhi panggilan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (19/3). Fahri diperiksa sekira pukul 10.00 hingga 13.00. Ia mengaku dicecar 12 pertanyaan oleh penyidik. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah turut mengomentari kritikan yang dilontarkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Fahri mengatakan, Prabowo harus mempertangungjawabkan ucapannya dengan memberikan penjelasan lanjutan.

"Justru bagi Pak Prabowo kalimat itu kan positif negatif artinya, dia menyatakan itu kan. Dia harus mempertanggungjawabkan juga kalimat itu, sebagian dari cara dia mengobservasi politik ke depan, khususnya politik elite kan," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/4/2018).

Selama ini, kata Fahri, banyak petinggi yang melempar isu tetapi tidak dibarengi dengan penjelasan. Dia pun berharap mantan Danjen Kopassus ini bisa memberikan penjelasan lanjutan yang jelas.

"Kalimat-kalimat Pak Prabowo itu, harus ada penjelasan lanjutan, dan saya berharap Pak Prabowo tidak seperti yang dikenal selama ini, banyak pemimpin yang melempar isu, tapi tidak diteruskan, harus diteruskan," tegas Fahri.

Kendati demikian, dia percaya Prabowo tidak sedang mencari popularitas dengan mengkritik pemerintah. Sebab, Prabowo sudah sangat terkenal.

"Nama Pak Prabowo itu sudah terlalu populer dia enggak perlu lagi itu, kita melihat substansinya aja. Karena disampaing Pak Jokowi itu, Pak Prabowo pernah mengantongi suara sah 47 persen dalam pemilu, itu yang memilih, kalau yang mengetahui saya kira 100 persen mengenal Prabowo," ucapnya.

 


Bahan Perdebatan

Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto berpidato dalam acara Hari Ulang Tahun ke-10 Tahun yang digelar di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Jakarta, Sabtu (10/2). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Fahri Hamzah berharap, ke depannya ucapan Prabowo bisa menjadi bahan perdebatan menjelang Pilpres 2019. Serta bisa menjadi masukan bagi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Sebelumnya, Prabowo menyebutkan bahwa 80 persen kekayaan negara dikuasai hanya satu persen golongan. Dia juga mengatakan, setelah sekian lama merdeka ternyata kekayaan negara tidak tinggal di bangsa Indonesia.

"Kita termasuk bangsa yang lengah dan tidak waspada terutama elite kita. Terus terang saja minta ampun. Saya kapok dengan elite Indonesia," kata Prabowo, saat orasi di hadapan ribuan warga Depok, Minggu (1/4/2018).

Prabowo mengaku dulu juga seorang elite. Tetapi saat ini dia mengaku sudah tobat. "Saya elite tetapi sudah tobat," ucapnya.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya