Dr Josef Mengele, Sang "Malaikat Maut" di Balik Peristiwa Holocaust

Para manusia tersebut ia inginkan sebagai objek 'penelitiannya'.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 02 Apr 2018, 17:30 WIB
Bagian tubuh dan otok tersebut merupakan sisa sampel penelitian yang dilakukan oleh kelompok dokter Nazi di kamp Auschwitz (all-that-is-interesting.com).

Liputan6.com, Jakarta Josef Mengele adalah seorang dokter yang terkenal akan kekejaman eksperimen medisnya di kamp konsentrasi tahanan Nazi di Auschwitz, Jerman. Mengele bertugas melakukan eksperimen untuk menemukan metode kembar genetika yang dapat meningkatkan angka kelahiran kaum Arya untuk Adolf Hitler.

Mengele memang seorang dokter tapi para korban menyebutnya 'Malaikat Maut'. Seperti disadur dari people.com, dalam empat dekade terakhir, Mengele menjadi sebuah legenda dan simbol kejahatan.

Rasanya sulit sekali membayangkan bahwa sejak awal ia dianggap sebagai salah satu orang elit di Jerman Baru. Saat itu ia adalah Dr. Josef Mengele, M.D., Ph.D., seorang pria dengan dandanan elegan dan tampan, berasal dari keluarga terpandang, seorang sarjana, ilmuwan, pecinta puisi dan musik klasik. Terlihat begitu sempurna ya?

Pria kelahiran 1911 Gunzuburg, Jerman ini tak hanya meraih satu gelar doktor melainkan dua, satu di bidang kedokteran dan yang lainnya di bidang antropologi. Di tahun 1943 ia mengajukan diri untuk bertugas di Auschwitz.

Putra ketiga dari seorang produsen pertanian yang kaya raya ini mengetahui bahwa ia mendapatkan kesempatan untuk pasokan manusia tanpa batas di Auschwitz. Tentu saja para manusia tersebut ia inginkan sebagai objek 'penelitiannya'.

 


Angel of Death

Josef Mengele sang Angel of Death (Wikipedia)

Di Auschwitz, Mengele bekerja dengan sangat teliti, memvaksinasi korbannya terhadap ancaman penyakit sebelum membunuh mereka dengan peralatan bedah yang disterilkan dengan seksama. Seorang saksi mata menyaksikan Mengele menembak seorang anak laki-laki.

Tak cukup sampai di situ, Mengele menawarkan permen kepada gadis-gadis kembar kemudian menembak leher mereka. Ia juga mengebiri atau mensterilkan ratusan tahanan laki-laki.

Melemparkan bayi ke dalam oven hidup-hidup adalah satu dari sekian banyak kekejaman Mengele. Menjanjikan bubur dan susu yang langka kepada para ibu hamil yang kelaparan supaya mereka mau menjadi volunteer untuk percobaan Mengele.

Disadur dari telegraph.co.uk, seorang sejarawan mengklaim percobaan Mengele yang terkenal bisa jadi telah membuahkan hasil. Bertahun-tahun para ilmuwan gagal menemukan, mengapa satu dari lima angka kelahiran di sebuah kota kecil Brazil menghasilkan keturunan kembar.

Kebanyakan dari mereka berambut pirang dan bermata biru. Penduduk Candido Godoi sekarang mengklaim bahwa Mengele melakukan kunjungan berulang ke sana pada awal 1960-an, menyamar sebagai dokter hewan tapi kemudian menawarkan perawatan medis kepada para wanita di kota.

 


Eksperimen Bayi Kembar

Kamp Auschwitz Nazi, pengunjung menggunakan masker gas (wikipedia)

Sebelum kematiannya pada 1979 Mengele berhasil menghindari pengadilan atas dirinya, ia beberapa kali mengunjungi Argentina, Paraguay dan Brazil. Seorang sejarawan Argentina Jorge Camaras, dalam sebuah buku Mengele: the Angel of Death in South America telah bersusah payah menyatukan masa lalu dokter Nazi yang misterius ini.

Setelah berbicara dengan penduduk kota Candido Godoi, ia yakin bahwa Mengele melanjutkan eksperimen genetisnya mengenai bayi kembar dengan hasil yang mengejutkan. Ia mengungkapkan setelah Mengele bekerja meningkatkan stok bagi para peternak sapi di Argentina kemudian melarikan diri setelah rekannya Adolf Eichmann diculik oleh agen Israel.

Sang sejarawan mengklaim bahwa Mengele menemukan tempat perlindungan di daerah Colonias Unidas, Paraguay. Dari sana, tepatnya di tahun 1963 ia rutin melakukan perjalanan ke komunitas petani Candido Godoi yang didominasi oleh orang Jerman di perbatasan Brazil.

Dan Camaras mengklaim, di sinilah angka kelahiran bayi kembar mulai meningkat setelahnya. "Aku merasa Candido Godoi bisa jadi merupakan Laboratorium Mengele, di mana dia akhirnya berhasil mewujudkan ras Arya, berambut pirang dan bermata biru," tutur Camaras.

"Ada sebuah kesaksian bahwa Mengele mengunjungi seorang perempuan, mengikuti proses kehamilan mereka, menyiapkan dan memperlakukan mereka dengan berbagai macam obat-obatan jenis baru. Mengele juga berbicara mengenai inseminasi buatan pada manusia. Dan dia melanjutkan bekerja dengan beberapa hewan dan menyatakan bahwa ia mampu untuk menghasilkan bayi kembar laki-laki untuk sapi," lanjut Camaras.


Ditemukan di Brazil

40 tahun setelah masa pengejaran, sebuah mayat ditemukan di Brazil yang diduga merupakan mayat dari Mengele. Sejumlah ahli memeriksa mayat dari seorang pria dengan nama samaran Wolfgang Gerhard. Anak Mengele sendiri, Rolf akhirnya mengklaim bahwa mayat tersebut memang ayahnya.

 

Reporter: Cinthya Septavy

Sumber: Kapanlagi.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya