Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI), perusahaan batu bara telah merilis kinerja keuangan 2017. Perseroan membukukan kenaikan laba signifikan, tetapi pendapatan turun.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Senin (2/4/2018), PT Bumi Resources Tbk catatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 451,39 persen menjadi USD 373,25 juta pada 2017. Padahal pada 2016, perseroan membukukan laba hanya USD 67,69 juta.
Baca Juga
Advertisement
Kenaikan laba signifikan itu tak diikuti pendapatan. PT Bumi Resources Tbk mencatatkan pendapatan turun 25,69 persen menjadi USD 17,36 juta. Namun laba bruto perseroan tercatat USD 17,36 juta pada 2017.
Hal itu membuat beban usaha USD 38,43 juta. Perseroan membukukan rugi usaha USD 21,07 juta pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya USD 5,38 juta. PT Bumi Resources Tbk mencatatkan laba atas entitas asosiasi naik 145,23 persen dari USD 84,25 juta pada 2016 menjadi USD 206,61 juta pada 2017.
Selanjutnya
Penghasilan bunga turun menjadi USD 78,46 juta pada 2017. Perseroan juga mencatatkan keuntungan atas revaluasi menjai USD 740,38 juta pada 2017. Total liabilitas perseroan turun 42,07 persen dari USD 5,88 miliar pada 2016 menjadi USD 3,14 miliar pada 2017. Perseroan kantongi kas USD 41,41 juta pada 2017 dari periode 2016 sebesar USD 2,80 juta.
Dalam keterangan perseroan, Direktur PT Bumi Resources Tbk Dileep Srivasta menuturkan, kenaikan laba didorong dari penguatan harga batu bara. Harga batu bara naik menjadi USD 58 per ton pada 2017 dibandingkan 2016 sebesar USD 41,2 per ton.
Selain itu, perseroan menekan biaya operasional sekitar 18 persen menjadi USD 347 juta pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya USD 423,9 juta.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement