Liputan6.com, Jakarta - Kasih sayang pada keluarga dapat membuat orangtua mengorbankan seluruh miliknya demi memberikan yang terbaik. Begitulah yang dirasakan Robert Herjavec, pemilik Herjavec Group, salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia.
Pengorbanan kedua orangtuanya telah mengajarkan banyak hal dan membuatnya sukses hingga saat ini.
Baca Juga
Advertisement
"Anda tak akan pernah paham situasi di mana Anda tumbuh dan berkembang sampai Anda membandingkannya dengan yang lain," tutur Herjavec, seperti dilansir dari CNBC, Selasa (3/4/2018).
Bagi Herjavec, karier yang sukses seperti sekarang merupakan hasil kerja keras yang sangat panjang. Bukan hanya dari dirinya, melainkan juga kedua orangtuanya.
Herjavec lahir di negara komunis, Kroasia, yang kini berganti nama menjadi Yugoslavia. Sayangnya, ayah Herjavec merupakan seorang anti-komunis, dan kondisi tersebut memberatkan keluarganya.
Ayah Herjavec masuk keluar penjara sebanyak 21 kali. Kondisi itu menyulitkan keluarga. Ia tinggal di rumah dengan lantai yang sangat kumuh serta kekurangan air bersih.
Setelah sekian kali masuk keluar penjara, sang ayah akhirnya mendapatkan peringatan terakhir. Sadar tak punya waktu lagi, sang ayah mengajak Herjavec dan istrinya pindah ke Kanada.
Meninggalkan negara dan seluruh miliknya merupakan hal yang berat bagi kedua orangtuanya. Namun, mereka harus melakukan itu demi kebaikan sang anak.
Kerja Keras dan Pengorbanan Orangtua Merupakan Motivasi Terbesar
Di Yugoslavia, sang ayah merupakan seorang manajer. Namun di Kanada, dirinya rela menjadi petugas kebersihan yang setiap hari menyapu dan mengepel lantai.
Kerja keras dan pengorbanan sang ayah serta kesabaran sang ibu merupakan motivasi terbesar bagi kesuksesan Herjavec saat ini. Dalam dirinya, dia hanya punya satu tujuan, tidak mau menyia-nyiakan kerja keras kedua orangtuanya.
Meski begitu, Herjavec sempat tak fokus dengan mimpinya. Ia pernah ingin menjadi detektif, dokter hewan, hingga pembalap mobil. Daftar tujuan hidupnya selalu berubah.
Kegundahannya berhenti saat sahabat Herjavec mengikuti wawancara kerja di sebuah perusahaan komputer untuk posisi yang sama sekali tak menarik baginya. Siapa sangka, dirinya kemudian mempelajari bisnis tersebut dan menerima gaji besar.
Ia lantas memulai kesuksesannya di bisnis komputer. Dia berkata, jika bukan karena keberanian orangtuanya mengambil risiko, dia juga tak akan seberani itu saat berbisnis.
Dari seorang imigran yang datang ke Amerika dengan perahu menjadi sosok miliarder, Herjavec tahu betul bahwa jalan menuju kesuksesan tidak pernah mudah.
"Berbisnis merupakan cara menyatukan keragaman yang sangat baik. Ini bukan soal siapa orangtuamu, warnamu, atau agamamu. Bisnis tak peduli semua itu. Bisnis hanya peduli soal nilai apa yang bisa kau beri," pungkasnya.
Advertisement