Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Rumpin Anak Pesisir menjadi harapan anak-anak miskin di kampung nelayan Muara Angke, Jakarta Utara untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Adalah Mahmud Hasibuan yang awalnya tergugah melihat kondisi anak-anak Muara Angke yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja daripada sekolah.
"Suatu hari saya main ke wilayah permukiman nelayan tradisional. Di sana saya temukan banyak anak yang sibuk bekerja. Seperti jadi buruh pengupas kerang. Sekolah bagi mereka hanya bisa baca tulis saja," ungkap Mahmud, seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Senin (2/4/2018).
Advertisement
Dari situlah, Mahmud mulai mendirikan kelompok belajar bagi anak-anak nelayan, pada 2003. Karena ketiadaan tempat, dia bahkan pernah menggunakan kandang ayam bagi 20 anak didiknya.
Seiring waktu berjalan, hingga kini Yayasan Rumpin Anak Pesisir telah mendampingi 830 anak Muara Angke untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Dalam perjalanannya mencerdaskan anak-anak nelayan Muara Angke, Mahmud Hasibuan tidak sendiri. Dia dibantu para relawan. Salah satunya adalah Siti Nabila Ekawati.
Siti merupakan anak nelayan di Muara Angke. 15 tahun lalu, Siti kecil pernah mendapatkan pendidikan dari yayasan yang didirikan Mahmud Hasibuan.
Merasa senasib dengan anak-anak ini, dia pun menjadi relawan di Kelompok Belajar Rumpun Anak Negeri. Berkat semangat belajar yang tinggi, gadis berhijab meraih beasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta.