Jemaah Korban First Travel Minta Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta

Jemaah korban penipuan PT First Travel rapat dengar pendapat dengan Fraksi PDIP.

oleh Merdeka.com diperbarui 03 Apr 2018, 06:05 WIB
Seorang pria korban dugaan penipuan First Travel menunjukkan menunjukkan poster di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat, Senin (19/2). Mereka diduga menipu calon jemaah dengan menawarkan perjalanan umrah dengan paket murah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Jemaah korban penipuan PT First Travel rapat dengar pendapat dengan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Dalam rapat tersebut, mereka meminta PDIP menyampaikan pada Presiden Jokowi membuat Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Sebagai partai pengusung Presiden, tolong dong dibantu kami minta dibikinin TGPF," kata kuasa hukum korban First Travel Riesqi Rahmadiansyah di lokasi, Senin 2 April 2018.

Menurut Riesqi, selama ini para korban First Travel sudah berulang kali meminta bantuan Kementerian Agama (Kemenag). Namun, hingga kini belum belum juga mendapatkan titik terang.

Pembentukan TGPF First Travel ini, kata dia, sebaiknya melibatkan para korban. Sebab, nantinya akan berguna untuk membuka beberapa fakta yang tidak bisa dibuka oleh kepolisian dan kejaksaan.

"Kalau umpamanya Anniesa itu mungkin akan sulit cerita ke pihak pengadilan, atau kepolisian atau kejaksaan. Tapi kalau kita yang menanyakan langsung itu bisa. Kita juga di TGPF ini unsurnya mungkin ada kepolisian, ada kejaksaaan, kita juga dilibatkan," ungkapnya.


Janji Sampaikan

Terdakwa kasus dugaan penipuan dan penggelapan umrah First Travel, Kiki Hasibuan, Anniesa Hasibuan dan Andika Surachman saat menjalani sidang di PN Kota Depok, Senin (12/3). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dari Fraksi PDIP yang diwakili Rieke Diah Pitaloka dan Alfia Reziani mengatakan, akan menyampaikan amanah para jemaah pada presiden. Rieke berharap Presiden bisa memberikan perhatian secara langsung terhadap kasus ini.

"Karena ini sudah mulai mengerucut pada kasuistik tapi untuk kami Fraksi PDIP ini amanah suka enggak suka harus kita sampaikan pada Presiden dan saya yakin Pak Presiden akan bisa membuka komunikasi mengenai hal ini. Entah melalui staf menteri syukur-syukur bisa Beliau sendiri," ucapnya.

 

Reporter: Sania Mashabi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya