Menko Luhut Tak Ingin Proyek Bandara Bali Utara Mangkrak

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ingin pembangunan Bandara Bali Utara mengikuti konsep pembangunan Bandara kediri.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Apr 2018, 19:45 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ingin memastikan investor pembangunan Bandara Internasional Bali Utara serius.  Ia ingin agar pembangunan bandara tersebut sesuai target atau tidak mangkrak.

Luhut ‎mengaku telah bertemu dengan pihak PT Bandara Internasional Bali Utara, dan menyaksikan paparan tentang pembangunan Bandara Bali Utara. Namun, dia ingin mendapat penjelasan lebih detail.

"Bali Utara sekarang, tadi sudah paparan, tapi saya minta paparan detailnya dalam minggu depan," kata Luhut, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (2/4/2018).

Luhut mengungkapkan, pembangunan Bandara Bali Utara membutuhkan investasi Rp 6,3 triliun, pendanaanya tidak mengandalkan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Dia pun ingin mengetahui sumber pendanaan dan kosultan pembangunan bandara tersebut, agar‎ pembangunan Bandara Bali Utara dilakukan sampai tuntas tidak hanya sekedar peletakan batu pertama.

 


Tiru Kediri

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ingin pembangunan Bandara Bali Utara mengikuti konsep pembangunan Bandara kediri.

"Supaya kita tau pendanaan mereka Rp 6,3 triliun itu dari mana saja karena ini non APBN, ‎ Kemudian siapa konsultannya, dan sebagainya. Jangan nanti proyek dibilang iya, peletakan batu pertama, enggak jalan," tuturnya.

Luhut pun menginginkan, pembangunan Bandara Bali Utara mengikuti konsep pembangunan Bandara kediri, yang membutuh‎kan dana Rp 5 triliun dengan sumber pendanaan dari Gudang Garam.

‎"Rp 6,3 triliun. Mereka semua non APBN, kalau dia semua biarin aja. Tapi kita juga pingin seperti Kediri," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya