Liputan6.com, Jakarta Pihak kepolisian tak butuh waktu lama untuk menangkap para tersangka pelaku geng motor yang menyerang tempat pangkas rambut di Jalan Mandor Samin RW 11 Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Depok. Pelaku yang ditahan berjumlah 12 orang.
"Ya kita sudah amankan ya tadi malam oleh anggota dari Polres Depok, berjumlah 12 orang yang diduga para pelaku," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Selasa (3/4/2018).
Advertisement
Polisi meringkus para pelaku di kawasan Limo, Depok. Selain pelaku, polisi juga menyita empat unit sepeda motor. "Ada juga kita bawa empat kendaraan roda dua, yang diduga dipakai saat aksi itu ya," ujar Argo.
Sebelumnya, kepolisian memastikan sekelompok pemuda yang membuat onar itu adalah geng motor. Polisi menyebutkan geng motor pelaku penyerangan bernama Geng Motor Pulang Pagi.
"Kemarin di Depok sekitar pukul 00.35 WIB ada penganiayaan dari sejumlah geng motor, yang mengatasnamakan Geng Motor Pulang Pagi," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Senin 2 April 2018.
Polisi menyebutkan ada tiga orang yang terluka akibat ulah geng motor.
"Mereka merusak penjual atau warung kopi dan ada tiga orang luka. Sudah kita larikan ke rumah sakit. Dan ada luka di lutut, kepala, ada juga luka di siku. Tangan sebelah kiri. Yang bersangkutan sudah rawat jalan," kata Argo.
Aksi Terekam CCTV
Kejadian yang menimpa sebuah tempat pangkas rambut di Jalan Mandor Samin RW 11 Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji ini terjadi pada Minggu 1 April 2018. Aksi brutal mereka sempat terekam CCTV. Bahkan sudah viral di media sosial. Dari rekaman diketahui, mereka bertindak saat kondisi sedang sepi.
Kelompok pemuda itu langsung menyerang para karyawan tempat itu. Sekitar tiga pegawai salon terluka akibat dianiaya pelaku. Salah satu korbannya Rizal (21 tahun).
Peristiwa itu bermula ketika Rizal dan dua rekannya sedang asyik nongkrong di depan pangkas rambut tempatnya bekerja. Tiba-tiba, sekira pukul 23.45 WIB, mereka diserang oleh sejumlah pemuda pengendara motor. Alhasil, tempat itu pun porak poranda.
Reporter: Ronald
Advertisement