Liputan6.com, Jakarta - Kebocoran data jutaan pengguna Facebook sempat dikomentari oleh CEO Apple Tim Cook. Kali ini, bos Facebook Mark Zuckerberg menanggapi perkataan Cook.
Tak segan-segan, Zuck --panggilan untuk Mark Zuckerberg-- menyebut komentar yang diucapkan oleh Cook penuh kepalsuan dan tidak benar. Demikian sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The Verge, Selasa (3/4/2018).
Dalam wawancara dengan Vox, Zuckerberg membantah argumen Cook dengan menyebut pendapat itu tidak tulus dan sangat dangkal.
Baca Juga
Advertisement
"Anda tahu, saya melihat pendapat tersebut dan jika Anda tidak membayar, entah bagaimana kami tidak peduli dengan Anda. Itu sangatlah tidak benar dan tidak selaras dengan kebenaran," kata Zuckerberg.
Zuckerberg mengatakan, Facebook masih menghadirkan layanan secara gratis karena berfokus menghubungkan orang dan banyak orang tidak mampu membayar. Oleh karena itu, Facebook menggantungkan keuntungan dari pendapatan iklan.
"Dengan menggantungkan keuntungan dari iklan, itu adalah model paling rasional sehingga bisa mendukung layanan kami untuk menjangkau banyak orang," kata Zuckerberg.
Suami Priscilla Chan ini juga menyindir Cook. "Jika Anda ingin membangun layanan yang tidak hanya berlaku untuk orang-orang kaya, Anda harus menghadirkan produk yang bisa dijangkau oleh banyak orang," kata Zuckerberg.
Mark Zuckerberg lebih lanjut mengatakan, "Kami berada di perusahaan yang bekerja keras memberikan layanan gratis yang dapat digunakan oleh semua orang. Saya sama sekali tidak berpikir itu artinya kami tidak peduli dengan orang lain."
Zuckerberg Ragu Apple Peduli Pada Pelanggan
Zuck malah berpendapat, perusahaan teknologi seperti Apple yang mengharuskan orang membayar justru mungkin lebih sedikit peduli pada orang.
"Sebaliknya, saya pikir sangat penting bagi kita untuk tidak mengalami Stockholm syndrome terhadap perusahaan yang mengharuskan kita membayar mahal dan justru lebih yakin perusahaan tersebut benar-benar peduli. Karena bagi saya hal itu terdengar sangat konyol," katanya.
Stockholm syndrome adalah fenomena psikologis di mana seorang korban bersimpati dan jatuh cinta dengan orang yang menjahatinya.
Sekadar diketahui, minggu lalu, dalam wawancara bersama Recode, Cook mengatakan, dirinya tidak akan pernah berada dalam situasi yang dialami oleh Zuckerberg. Situasi yang dimaksud adalah kebocoran data masif Facebook yang disebabkan oleh konsultan politik Cambridge Analytica.
Cook dalam wawancara mengatakan, "Sejujurnya kami bisa mendapatkan uang yang sangat banyak jika kami memonetisasi pelanggan kami, jika pelanggan adalah produk kami. Namun kami tidak melakukan hal tersebut."
Sebaliknya, Apple memonetisasi produk kepada pelanggannya. Bahkan, dia berpendapat hal tersebut adalah model bisnis yang lebih sehat dan tidak rentan dibandingkan masalah yang kini dialami Facebook.
Advertisement
Sikap Bos Apple Soal Kebocoran Data Facebook
Sebelumnya, Cook menyebut harusnya Facebook bisa meregulasi diri mereka sendiri, tetapi sayangnya sudah terlambat.
Untuk kasus di Facebook, produk yang "dijual" adalah data-data milik pengguna, seperti yang dilakukan tim kampanye Obama dan Cambridge Analytica. Mereka sama-sama dituding mengeksploitasi data di Facebook untuk tujuan politik.
Cook pun menjelaskan kebijakan yang dianut Apple perihal melindungi pelanggan.
"Faktanya adalah kami bisa saja menghasilkan banyak uang bila kami menguangkan pelanggan kami andaikan mereka kami jadikan produk. Kami memilih untuk tidak melakukannya," tukas Cook.
Cook juga ditanya apa yang akan dia lakukan andaikan ia berada di posisi Mark Zuckerberg.
"Saya tidak akan jatuh ke situasi tersebut (kebocoran data)," jawab Cook.
Tim Cook memang sejak lama mengampanyekan perlindungan data. Sebelumnya, ia sempat mengkritik layanan-layanan gratis yang ternyata menyetor histori pencarian dan data-data lainnya agar dijual untuk tujuan iklan.
(Tin/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: