Liputan6.com, Jakarta - Kasus penyalahgunaan data jutaan pengguna Facebook oleh konsultan politik Cambridge Analytica membuat Instagram lebih berhati-hati.
Sebagaimana dikutip dari Recode, Rabu (4/4/2018), Instagram memangkas akses API mereka untuk pengembang.
Hal ini sekaligus membatasi data-data pengguna Instagram yang bisa diakses oleh pihak ketiga. Dengan begitu, pihak ketiga tidak akan bisa mendapatkan seluruh data pengguna yang dikumpulkan Instagram.
Baca Juga
Advertisement
Pada Jumat waktu setempat, Instagram dengan tiba-tiba mengubah batasan untuk platform API.
Dengan pembatasan akses ini, berarti Instagram mengurangi akses pengembang ke informasi-informasi pengguna, termasuk saat pengguna mengubah datanya di aplikasi. Hal ini diketahui dari obrolan sejumlah pengembang.
Sekadar diketahui, menurut seorang sumber, tarikan data untuk platform API Instagram semula adalah 5.000 tarikan data per jam, namun tiba-tiba saja dikurangi menjadi 200 tarikan data per jam.
Sumber yang sama juga menyebut, Instagram memangkas keseluruhan akses untuk beberapa pengembang. Instagram juga tidak memberitahukan perubahan ini kepada para pengembang.
Sederhananya, bisa dikatakan kalau tarikan data pihak ketiga di Instagram sangat terbatas dibandingkan sebelumnya. Para pengembang pun mengeluhkan keterbatasan tarikan data Instagram ini.
Developer Anggap Batasan API Menyulitkan
Menurut mereka, untuk beberapa industri yang mengandalkan akses konstan ke data-data Instagram, misalnya untuk pemasaran, batasan yang dibuat oleh Instagram ini sangat menyulitkan.
Selain itu, batasan yang diberlakukan Instagram ini juga dapat membatasi total informasi yang dapat diakses oleh pihak luar. Jika pengembang harus pilih-pilih terhadap data yang diakses, mereka mungkin akan berhenti mengumpulkan data dari pengguna.
Instagram pun menolak berkomentar untuk hal ini. Kendati begitu, sejumlah pengembang mencuitkan hal ini lewat Twitter. Bagi pengembang, tentu hal ini sangat tidak menyenangkan dan tak terduga.
Advertisement
Gara-Gara Kebocoran Data Facebook
Kendati begitu, baik Facebook maupun Instagram sedang berusaha keras agar bisa memenuhi permintaan pengembang dan pengguna, terutama berkaitan dengan penyalahgunaan data Facebook oleh Cambridge Analytica yang mengguncang perusahaan itu bulan lalu.
Sebelumnya Instagram telah menyebutkan rencana mereka untuk mengubah platform API-nya. Perusahaan sebelumnya mengumumkan kepada para pengembang bahwa pihaknya akan mengganti API ke API yang bersifat terbatas pada awal 2020.
Namun demikian, tampaknya gara-gara kasus Cambridge Analytica, Instagram pun mempercepat jadwalnya.
(Tin/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: