Rahasia Besar Putri Eks Mata-mata Rusia di Inggris yang Diracun

Sebelum diracun bersama ayahnya Sergei Skripal, Yulia ternyata memiliki rahasia besar terkait sebuah rekening bank.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 03 Apr 2018, 18:00 WIB
Yulia Skripal (Facebook)

Liputan6.com, London - Yulia Skripal, putri dari eks mata-mata Rusia, Sergei Skripal yang turut diracun baru-baru ini lepas dari masa kritisnya. Dia dilaporkan telah sadar dan bisa berkomunikasi.

Menurut salah seorang anggota keluarga, sebelum diracun, perempuan berusia 33 tahun itu ternyata memiliki rahasia besar.

Dikutip dari News.com.au melansir The Sun pada Selasa (3/4/2018), sebelum diracun, Yulia memiliki akses untuk membuka sebuah rekening rahasia dengan saldo US$200 ribu atau sekitar Rp 2,7 miliar.

Uang itu dimiliki oleh saudara laki-laki Yulia bernama Alexander, yang tewas secara misterius di St Petersburg, Rusia, tahun 2017 lalu.

Menurut laporan Huffington Post, Alexander --yang juga telah menetap di Inggris--  tewas pada usia 43 tahun saat sedang liburan bersama kekasihnya di St Petersburg, Rusia

Alexander dikabarkan jatuh sakit dan tak sadarkan diri. Dia dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal karena gagal liver. Namun, keluarga curiga kematiannya tak wajar.

Laporan BBC Rusia menuliskan, kematian Alexander mungkin terkait dengan keberadaan sang ayah di Inggris.

"Kita dapat berasumsi bahwa, dinas rahasia Rusia berusaha mencari tahu di mana tepatnya Sergei Skripal tinggal. Pemulangan jasad putranya dapat sangat membantu mereka dalam memperoleh informasi ini," tulis BBC.

Yulia menjadi kuasa hukum sang kakak pada akhir Februari - hanya beberapa hari sebelum dia diracun bersama ayahnya yang mantan mata-mata Rusia, Sergei.

Uang dalam rekening itu berasal dari penjualan rumah yang dimiliki Alexander di Inggris dengan mantan istrinya bernama Natalia. Natalia sendiri merupakan putri dari GRU (badan intelijen militer asing Rusia), seorang kolonel intelijen militer, yang juga dianggap sebagai pengkhianat Rusia. 

Natalia - sekarang menikah dengan seorang pelatih tenis dari Wales - menjual rumah, dan membayar separuh jumlah uang penjualan rumah mereka kepada mantan suaminya.

Adalah keponakan Sergei, Viktoria Skripal, 45, yang mengungkapkan rekening bank "rahasia" saat dia bersiap untuk bertemu dengan Yulia di Rumah Sakit Salisbury minggu ini.

Pihak berwenang Inggris sedang mempersiapkan visa bagi Victoria, sehingga dia bisa menjadi anggota keluarga pertama yang bertemu Yulia, dan juga melihat pamannya Sergei, yang hingga kini koma.

"Belum ada yang tahu soal (uang) ini," kata Victoria. "Pada akhir Februari, Yulia menerima kuasa dari ayahnya Sergei untuk mengambil kepemilikan rekening bank rahasia milik almarhum saudaranya, Alexander."

"Setelah perceraiannya, istrinya Natalia membayarnya US$ 200.000, dan Alexander menyimpan uang tersebut. Kini, uang itu ada di bank Rusia," ucap Victoria.

Viktoria, yang tinggal di Yaroslavl, Rusia, telah berbicara tentang insiden keracunan yang menimpa Yulia dan ayahnya pada 4 Maret.

Sergei dan Yulia Skripal, diduga diracun oleh Novichok nerve agents

Novichok dikembangkan pada era Uni Soviet, sekitar tahun 1970 - 1980-an, dalam sebuah program bernama 'Foliant'.

Berdasarkan kurun waktu produksi, kelompok zat itu tergolong baru dan jatuh dalam kategori 'fourth-generation chemical weapons'.

Dulu, lokasi pengembangan racun itu diduga kuat di Uzbekistan.

Pada 1999, usai pecahnya Uni Soviet, pejabat Kementerian Pertahanan Amerika Serikat pergi ke Uzbekistan untuk membantu pemerintah setempat melucuti dan mendekontaminasi fasilitas pengembangan Novichok yang terbesar di sana.

Sementara itu, menurut pembelot Soviet, Novichok agents dirancang untuk mampu lolos dari deteksi inspektor senjata kimia.

Salah satu varian Novichok agents buatan Rusia itu adalah A-230, disebut 5 sampai 8 kali lebih mematikan dari racun syaraf VX -- yang digunakan untuk membunuh Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korut Kim Jong-un.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:


Ada Hubungan dengan Calon Suami Yulia?

Staf dan diplomat Rusia menaiki kendaraan yang akan membawa mereka meninggalkan kantor kedutaan di London, Selasa (20/3). Pengusiran 23 diplomat Rusia ini terkait serangan racun terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal di Inggris (Daniel LEAL-OLIVAS/AFP)

Insiden diracunnya Sergei dan Yulia Skripal menimbulkan kekhawatiran atas pacar misterius Yulia (yang tidak disebutkan namanya) yang rencanannya akan menikah Yulia.

Victoria mengklaim, Yulia adalah target yang dituju. Tantenya itu diduga sudah bertemu ibu pacarnya setelah kekasih Yulia mengumumkan bahwa mereka berencana untuk memulai sebuah keluarga.

Ibu kekasih Yulia, yang merupakan pejabat keamanan Rusia berpangkat tinggi, dikabarkan sangat marah karena putranya menikah dengan perempuan dengan latar belakang sang ayah yang telah mengkhianati 300 agen.

Sementara itu, mantan istri Alexander, Natalia, 45 tahun, menikah dengan pria asal Welsh, Wyn Lewis, seorang pelatih tenis di Siprus. Dia hancur usai kematian Alexander enam tahun setelah mereka berpisah.

Ayah Natalia - GRU kolonel Gennady Grishchenko - adalah teman terbaik Skripal yang berusia 66 tahun sebelum ia diekspos sebagai "pengkhianat" karena diam-diam jadi mata-mata MI6.

Yulia sekarang "sadar dan bisa berbicara". Kesehatannya meningkat pesat sejak ia ditemukan tak berdaya di bangku bersama Sergei, 66, di Salisbury pada tanggal 4 Maret.

Diharapkan Yulia sekarang akan dapat menjelaskan bagaimana dia dan ayahnya, Sergei diracun dengan racun saraf yang berpotensi mematikan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya