Liputan6.com, Jakarta Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo mengatakan inflasi bulan Maret 2018 sebesar 0,2 dipengaruhi kenaikan harga pangan dan Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Kita lihat bahwa di pangan ada tekanan seperti di bawang merah, cabai merah. Kita juga lihat ada tekanan akibat daripada penyesuaian harga BBM yang gak disubsidi," kata Agus di Gedung DPR RI, Selasa (3/4/2018).
Advertisement
Kendati demikian, Agus memandang langkah-langkah pengendalian inflasi yang telah dilakukan selama ini sudah cukup baik.
"Tapi secara umum kegiatan untuk melakukan pengendalian inflasi bejalan baik dan akan mencapai apa yang kita targetkan di akhir tahun," jelas dia.
Selain itu, Agus juga menjelaskan laju inflasi masih berada pada kisaran aman dan sesuai prediksi BI.
"Secara umum kalau kita lihat ifnlasi Maret 0,2 persen itu kurang lebih sama dengan apa yang kita prediksi. Kalau secara year on year itu 3,4 persen itu sejalan dengan target yang kita canangkan di tahun 2018 dan 2019 itu ada di kisran 3,5 persen," kata dia.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Inflasi Maret
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Maret 2018 sebesar 0,2 persen, meningkat dibandingkan inflasi Februari 2018 sebesar 0,17 persen.
Meski demikian, angka ini berbanding terbalik dibandingkan pada Maret 2017 di mana terjadi deflasi 0,02 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi ini didorong oleh kenaikan sejumlah harga komoditi pada Maret lalu. Secara kumulatif (Januari-Maret 2018), inflasi tercatat sebesar 0,99 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun yaitu Maret 2018 terhadap Maret 2017 sebesar 3,4 persen.
"Perkembangan harga sejumlah komoditas pada Maret 2018 secara umum mengalami kenaikan," ujar dia di Kantor BPS, Jakarta, Senin (2/4/2018).
Advertisement