Liputan6.com, Jakarta Samantha Hess (34) adalah pencetus ide gila bisnis pelukan. Samantha memulai dengan membayar USD 500 atau sekitar Rp 6,8 juta (asumsi kurs Rp 13.724 per dolar Amerika Serikat) untuk membeli lisensi dan mendirikan situs yang bernama Cuddle Up to Me atau bisa diartikan sebagai Peluklah aku.
"Beberapa teman bilang bahwa saya gila. Namun usai perusahaan berdiri baru satu inggu, saya sudah menerima 10 ribu email. Dan saya mendapat booking selama dua bulan penuh ke depan untuk sebuah pelukan," tuturnya.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari CNBC, Minggu (8/4/2018), bisnis Cuddle Up to Me ini resmi dibuka di Portland, Oregon pada tahun 2013. "Kami ngobrol-ngobrol sedikit pada seseorang yang memberikan izin usaha ini, kita pastikan kami mengerti kebutuhan mereka serta sebaliknya," ujar dia saat bercerita tentang mengalaman mendapat izin mendirikan Cuddle Up to Me tersebut.
"Peraturannya kau tidak diizinkan menyentuh bibir, namun diperbolehkan untuk memegang hidung. Setiap orang harus memastikan dirinya bersih serta semua aktifitas di Cuddle Up to Me studio ini direkam untuk memastikan semuanya berjalan aman," tambah dia.
Ada yang Melanggar
Samantha lebih jauh menjelaskan bahwa ada beberapa orang yang melanggar hal tersebut, namun ia percaya bahwa ini butuh waktu untuk menyesuaikan.
"Ada beberapa orang yang telah melewati batas, tapi saya percaya bahwa orang ini perlu berlatih kemampuan baru tersebut," pungkasnya.
Diketahui untuk biaya per jamnya, pelukan di Cuddle Up to Me dihargai sebesar USD 80 atau senilai Rp 1 juta dimana pelanggan dapat memilih 70 posisi pelukan berbeda dengan sebutan 'Mama Bear' dan 'Gummy Worm'.
Salah satu pelanggan yaitu Paul menceritakan pengalamanya saat berada di studi Cuddle Up to Me.
"Saya datang ke sini untuk merasa dicintai. Saya sudah jatuh cinta beberapa kali kesempatan, namun tak ada yang berakhir baik pada waktu itu," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement