Liputan6.com, Sampai saat ini, belum ada kepastian terkait masa depan dua pembalap utama Ducati di MotoGP, yakni Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso. Ketimbang nama terakhir, Lorenzo yang paling mungkin bakal dilepas Ducati.
Sejatinya, menghadirkan Lorenzo dari Yamaha adalah perwujudan dari ambisi besar Ducati pada MotoGP 2017. Karenanya, mereka pun tak keberatan menjadikan Lorenzo sebagai pembalap dengan gaji yang sangat tinggi di kelas MotoGP.
Baca Juga
Advertisement
Dalam semusim, Lorenzo mengantongi upah hingga 12 juta euro. Sayangnya, kontribusi yang diberikan pembalap Spanyol itu tak sebanding dengan besarnya gaji yang diterima. Jangankan bersaing untuk gelar, sekadar mendapatkan kemenangan saja ia tak mampu.
Dari 18 balapan di MotoGP 2018, hanya dua kali peringkat ketiga dan sekali runner-up yang bisa dipersembahkan. Lorenzo pun harus finis di urutan ketujuh yang merupakan posisi terburuknya sepanjang ia tampil di MotoGP.
Padahal, pembalap berusia 30 tahun itu dalam situasi di mana dirinya harus menunjukkan performa terbaik. Pasalnya, itu akan tergantung pada negosiasi kontraknya. Sialnya lagi, ia justru tampil buruk pada seri perdana MotoGP Qatar 2018 di Sirkuit Losail.
"Kami ingin melihat bagaimana kami mengikuti balapan berikutnya. Tujuan utama kami adalah melanjutkan Dovi dan Jorge. Mereka telah melakukan pekerjaan dengan baik. Di sisi lain, kami harus mencari solusi. Kami ingin memberikan Jorge sedikit waktu untuk melihat apakah ia telah menemukan keseimbangannya," kata Managing Director Ducati, Claudio Domenicali, dikutip Tuttomotoriweb.
Rekor Penjualan
Kabarnya, meski kontraknya diperpanjang, Lorenzo akan mengalami penurunan soal besaran gaji. Hal itu untuk menyeimbangan kondisi keuangan Ducati yang berniat memberikan peningkatan upah untuk Dovi.
Terlepas dari hal itu, kehadiran Lorenzo dan aksi impresif Ducati berimbas pada bisnis Ducati. Pada 2017, mereka mencetak rekor baru dalam hal penjualan. Tercatat, motor mereka terjual 5.871 unit di seluruh dunia dan meraup lama hingga 51 juta euro.
"Ini adalah momen yang baik untuk perusahaan, pekerjaan semua orang di Borgo Panigale dan seluruh dunia terbayar. Ini adalah merek yang memiliki banyak gairah, tak hanya pelanggannya, tapi juga orang-orang. Ini hanya permulaan, baru satu balapan di MotoGP dan dua di Superbike," Domenicali menjelaskan.
Advertisement
Statistik Lorenzo di Setiap Musim
2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin
2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin
2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin
2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin
2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin
2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin
2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin
2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin
2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin
2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin
2018: 1 balapan, 0 menang, 0 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 0 poin