Liputan6.com, Jakarta PT KAI mengangkut 394,2 juta penumpang kereta api sepanjang 2017, naik dari sebelumnya 352,3 juta penumpang. Secara rata-rata, jumlah penumpang naik 15,68 persen selama lima tahun terakhir.
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan, capaian tersebut merupakan jumlah penumpang terbanyak yang diangkut jika dibandingkan dengan moda transportasi lainnya selama setahun.
Advertisement
"Mungkin ini satu-satunya moda transportasi yang cukup banyak, dibanding dengan modal lain. Penumpang juga meningkat terus, tapi penumpang ini tergantung dari keretanya. Kalau keretanya sudah penuh, sudah pasti tidak bisa diapa-apain," ujar dia dalam acara Inspirato di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Dia mencontohkan, pada dua tahun lalu, KRL Jabodetabek mampu mengangkut 500 ribu penumpang dan kini meningkat menjadi 1.076.000 per hari.
"Makanya kadang-kadang, orang naik KRT bilang, Pak saya di Manggarai mau turun tidak bisa. Sayanya turun, tas saya yang tidak bisa turun, karena kegencet. Jadi orangnya turun, tasnya tidak bisa turun akhirnya dia naik lagi. Ini karena memang sangat penuh dan kami terus mengupayakan untuk menambah sarana dan kereta untuk mengantisipasi hal seperti ini," kata dia.
Selain itu, yang mengalami masalah penuhnya penumpang, yaitu kereta rute Jakarta-Bandung. Bahkan KAI menambah jumlah perjalanan menjadi 26 perjalanan serta ditambah dengan kereta priority.
"Itu normalnya kita jalankan 8 kereta atau 16 trip. Ternyata penuh sekali, kita tambah menjadi 11 kereta atau 22 trip. Penuh lagi. Sekarang 13 kereta atau 26 trip, itu juga penuh. Akhirnya kita tambah kereta priority. Itu baru. Di situ minumnya bebas, hanya 28 seat. Ternyata penuh juga. Dijual Maret awal, sampai akhir Maret sudah penuh juga. Jadi Jakarta-Bandung kita upayakan, karena jalan rayanya penuh makanya kita bantu supaya bisa kita angkut sebanyak-banyaknya," jelas dia.
Kereta Barang
Selain kereta penumpang, kereta barang juga mengalami peningkatan daya angkut yang signifikan. Pada 2016, jumlah barang yang diangkut kereta sebanyak 32,4 juta ton. Namun, pada 2017 melonjak menjadi 40 juta ton, atau rata-rata peningkatan 13,41 persen per tahun dalam lima tahun terakhir.
"Keinginan pemerintah untuk angkutan barang, nantinya sedapat mungkin diangkut menggunakan kereta api, tidak melalui jalan raya. Karena itu juga untuk mengurangi kecelakaan. Volume angkutan barang ini juga meloncat ke atas, sampai pada 2017 angkanya sudah mencapai 43 juta ton," tandas dia.
Tonton Video Pilihan Ini:
Advertisement