Nasdem Siapkan Cawapres Jokowi Jika Diminta

Dia menyebut meski Jokowi kader PDIP, dan Nasdem tak mengajukan kadernya, tetap memberikan keuntungan sendiri bagi partainya.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 03 Apr 2018, 19:47 WIB
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Partai Nasdem di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (15/11). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Nasdem akan menyiapkan nama calon wakil presiden untuk Joko Widodo atau Jokowi di Pemilihan Presiden 2019. Namun, nama itu baru diserahkan jika diminta Jokowi.

"Pasti kami menyiapkan. Tapi kami menyiapkan bila diminta Pak Joko Widodo, bila diminta sarannya. Karena suatu saat akan dibicarakan. Tapi kami tidak menyiapkan untuk ditawarkan ke Pak Joko Widodo. Bukan itu pendekatannya," ucap Sekjen Nasdem Johnny G Plate, usai bertemu dengan jajaran pengurus PDIP di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Dia menuturkan, memang dalam pertemuan dengan PDIP dibicarakan masalah cawapres. Namun, hasilnya menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi. Sehingga Nasdem akan mengikuti hal tersebut.

"Menyerahkan kepada Pak Jokowi. Dan enggak akan dibicarakan namanya. Saya dalam hati mudah-mudahan saya jadi cawapres, tapi keputusannya bukan itu. Keputusannya menyerahkan kepada Pak Joko Widodo. Dan Pak Joko Widodo tak memilih saya," tukas Johnny.

Dia menyebut meski Jokowi kader PDIP, dan Nasdem tak mengajukan kadernya, tetap memberikan keuntungan sendiri bagi partainya.

"Keuntungan Nasdem adalah paket pemimpin untuk Indonesia yang hebat. Itu keuntungannya untuk bangsa," tegas Johnny.


Dukung Tanpa Syarat

Jokowi mengundang Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sarapan di Istana (Setpres/Biro Pers)

Dia pun menegaskan, partainya tetap mendukung Jokowi tanpa syarat. Sehingga berusaha untuk membawa kemenangan di Pilpres 2019.

"Nasdem konsisten. Dulu politik tanpa syarat, ini juga politik tanpa syarat. Memberikan dukungan sampai memenangkannya. Tanpa mensyaratkan, apakah cawapres atau fortopolio kabinet. Tidak mensyaratkan itu. Namun, apabila diminta Bapak Presiden siapa cawapresnya, maka kewajiban menyediakannya," tegas Johnny.

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menerangkan, pertemuan ini, merupakan komitmen kedua partai yang sama-sama memberikan dukungan ke Jokowi.

"Kami terus bekerjasama untuk mengawal Pak Jokowi hingga 2024 dengan cara memenangkan Pemilu Presiden 2019," pungkas Hasto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya