Liputan6.com, Jakarta PT KAI akan menyulap stasiun-stasiun kereta di Indonesia menjadi sekelas pusat perbelanjaan atau mal. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kenyamanan bagi para penumpang kereta api.
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan, upaya peningkatan layanan dan fasilitas dimulai dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Sebagai contoh kecil, lantai di stasiun tersebut diganti dengan granit dan lampu menggunakan jenis LED agar lebih terang.
Advertisement
"Saya upayakan supaya seluruh stasiun, khususnya stasiun besar, baik Gambir, Jakarta Kota, Jatinegara, Bandung, Semarang, Cirebon, itu nantinya harus sekelas sama dengan Senayan City. Semua stasiun besar, lantainya harus granit, lampunya harus yang LED, terang sehingga kelihatan megah," ujar dia dalam acara Inspirato di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Edi mengungkapkan, agar lebih menyerupai mal, pihaknya juga akan mengundang lebih banyak tenant makanan dan minuman untuk membuka gerainya di stasiun.
Contoh sukses sudah terjadi pada salah satu gerai kopi Starbucks di Stasiun Gambir. Bahkan gerai Starbucks di stasiun tersebut menempati urutan kedua penjualan terbesar setelah gerai di Grand Indonesia.
"Di Gambir itu ada Starbucks, informasi yang saya terima, itu penjualannya nomor 2 terbesar se-Indonesia, setelah di Grand Indonesia. Jadi ini terbesar kedua di Indonesia meskipun outlet-nya kecil. Pembelinya tidak usah dipanggil, dia datang sendiri. Rupanya penumpang kereta sudah mengenal Starbucks sekarang," kata dia.
Selain peningkatan fasilitas, dalam revitalisasi stasiun, KAI juga memperhatikan masalah penghijauan. Oleh sebab itu, di area stasiun akan banyak ditanam pepohonan yang memberikan kesan sejuk bagi penumpang kereta.
"Langkah selanjutnya, saya ingin semua kelihatan hijau. Sehingga penumpang merasa adem, ayem. Jadi ini mulai dihijaukan dengan tanaman," kata dia.
Jumlah Stasiun KAI
Menurut Edi, saat ini KAI menangani sekitar 523 stasiun baik besar maupun kecil yang berada Jawa dan Sumatera. Selain itu, KAI juga memiliki 9 Daerah Operasi (Daop) dan sejumlah Divisi Regional yang mengoperasikan dan mengelola kereta api beserta prasarananya.
Daop tersebut antara lain, Daop 1 untuk wilayah Jakarta, Daop 2 wilayah Bandung dan sekitarnya, Daop 3 wilayah Cirebon, Daop 4 wilayah Semarang, Daop 5 wilayah Purwokerto, Daop 6 wilayah Yogyakarta-Solo, Daop 7 wilayah Madiun, Daop 8 wilayah Surabaya dan Daop 9 wilayah Jember.
"Di Jawa disebutnya daerah operasi dan di Sumatera disebut divisi regional. Kenapa divisi? Karena mereka belum tersambung. Jadi Sumatera bagian selatan terpisah sendiri, Sumatera bagian barat terpisah, kemudian Sumatera bagian utara terpisah. Jadi kalau daerah operasi karena mereka sudah tersambung," tandas dia.
Tonton Video Ini:
Advertisement