Anak Usaha Delta Dunia Makmur Raih Kontrak Baru Rp 4,5 Triliun

PT Delta Dunia Makmur Tbk meraih kontrak jasa kontraktor pertambangan dari PT Resources Alam Indonesia Tbk dengan masa kontrak sekitar 8 tahun.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Apr 2018, 12:27 WIB
Ilustrasi Foto Pertambangan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak usaha PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) meraih kontrak jasa kontraktor pertambangan dari anak usaha PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) yaitu PT Insani Baraperkasa.

Nilai kontrak tersebut bila diperpanjang hingga delapan tahun mencapai USD 339,34 juta atau sekitar Rp 4,54 triliun. Sedangkan pada tahun pertama 2018 diperkirakan nilai kontrak USD 8,40 juta atau sekitar Rp 112,6 miliar. Penandatanganan kontrak dilakukan pada 2 April 2018. Adapun PTDemikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (4/4/2018).

PT Delta Dunia Makmur Tbk menyatakan, BUMA diharapkan dapat memproduksi lebih dari 130 juta bcm untuk pengupasan lapisan tanah penutup dan 20 juta ton batu bara.

Dengan kontrak PT Insani Baraperkasa ini, perseroan mencatatkan nilai kontrak meningkat dari USD 5 miliar pada awal 2018 menjadi USD 6 miliar. Ada penambahan nilai kontrak sekitar USD 1 miliar dalam beberapa bulan pertama 2018.

Anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk tersebut pun masih membicarakan kontrak tambahan dengan potensi pelanggan baru serta pelanggan yang sudah ada. Selain itu, beberapa pembicaraan tersebut diharapkan dapat selesai dalam waktu dekat ini.

Dalam keterbukaan informasi BEI, Direktur PT Resource Alam Indonesia Tbk Agoes Soegiarto menuturkan, penandatangan kontrak jasa pertambangan dengan PT Bukit Makmur Mandiri Utama untuk meningkatkan kinerja perseroan sehingga bisa meningkatkan volume produksi batu bara secara berkesinambungan. Diharapkan perseroan dapat meningkatkan volume penjualan sehingga dapat dongkrak pendapatan.

 


Selanjutnya

Ilustrasi Foto Pertambangan (iStockphoto)

Sebelumnya, PT Delta Dunia Makmur Tbk mencatakan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 26,04 persen menjadi USD 46,74 juta pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya USD 37,08 juta.

Pendapatan perseroan naik 25,09 persen menjadi USD 764,60 juta pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya USD 611,23 juta.

Beban pokok pendapatan naik 20,58 persen menjadi USD 539,46 juta pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya USD 447,35 juta. Laba bruto naik 37,38 persen menjadi USD 225,14 juta pada 2017.

Perseroan mencatatkan total liabilitas naik menjadi USD 768,41 juta pada 31 Desember 2017 dari periode sama tahun sebelumnya USD 755,80 juta. Ekuitas naik menjadi USD 945,58 juta pada 2017.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya