Menhub Minta Pelabuhan Ratu Berfungsi Maksimal di 2019

Pelabuhan Ratu akan dimaksimalkan untuk memudahkan konektivitas ke Jakarta.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Apr 2018, 14:08 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan keterangan saat penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta, Kamis (1/3). Nota kesepahaman ini juga diharapkan dapat menjadi payung hukum bagi pelaksanaan kerja sama tersebut. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengunjungi Pelabuhan Ratu, Jawa Barat pada Rabu ini. Dalam kunjungannya, Budi Karya mengatakan bahwa Pelabuhan Ratu sudah harus bisa berfungsi secara maksimal pada 2019.

“Saya minta kepada teman-teman di Sukabumi gunakan Pelabuhan Ratu ini semaksimal mungkin. Kita ingin pada tahun 2019 pelabuhan ini semarak dan berfungsi maksimal,” ungkap Budi Karya dalam keterangan tertulis, Rabu (4/4/2018).

Pelabuhan Ratu akan dimaksimalkan untuk memudahkan konektivitas ke Jakarta. Pengiriman hasil bumi, hasil tambang, dan barang-barang lainnya akan menggunakan kapal atau tongkang dari Pelabuhan Ratu agar semakin efisien.

Selain untuk memudahkan konektivitas, Pelabuhan Ratu juga akan difokuskan untuk menjadi pelabuhan pariwisata pada saat akhir pekan. Terlebih dengan adanya objek wisata Geopark Ciletuh yang dapat dijangkau dengan kapal selama 30 menit, diharapkan dapat membuat semarak Pelabuhan Ratu.

“Ada satu potensi yaitu Geopark Ciletuh, yang kalau naik kapal itu cuma 30 menit. Sabtu minggu itu digunakan untuk pelabuhan pariwisata. Saya minta kepada Kepala Dinas Perhubungan kerja sama dengan Kepala Dinas Pariwisata untuk mengumpulkan stakeholder pariwisata,” tutup Budi Karya.

Pada kunjungannya Menteri Perhubungan didampingi oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus H. Purnomo, Direktur Kepelabuhanan Chandra Irawan, serta Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi Thendy Hendrayana.


Ciletuh

Puncak darma merupakan salah satu tempat wisata favorit di kawasan Geopark Ciletuh (Sumber foto: sukabumi.go.org)

Sebelumnya, Taman Nasional Geopark-Ciletuh Pelabuhan Ratu dinyatakan memenuhi kriteria sebagai Taman Bumi Dunia (Global Geoparks). Taman ini rencananya akan disahkan jika disetujui pada sidang Executive Board Global Geoparks Network (GGN) pada 4 hingga 17 April 2018 mendatang. 

Menurut informasi dari situs web Jabarpemprov.go.id, kabar soal penetapan tersebut diterima langsung oleh Kepala Divisi Pengelolaan Lingkungan Biofarma, R Herri, melalui surat resmi dari Global Geoparks Network. Surat tersebut diterima pada 3 Januari 2018 dan ditandatangani langsung oleh Guy Martin selaku Sekjen GGN yang berkantor pusat di Paris.

Sebelumnya, tim asesor UNESCO berkunjung ke kawasan Taman Nasional Geopark-Ciletuh Pelabuhan Ratu, pada Agustus tahun 2017 lalu untuk melihat kelayakan taman nasional ini sebagai taman bumi dunia. 


Kriteria Menjadi Taman Bumi Dunia

Curug Cimarinjung yang terletak dikawasan Geopark Ciletuh merupakan salah satu curug terindah (lihat.co.id)

Taman nasional yang berlokasi di Kabupaten Sukabumi ini lulus tahap uji kriteria yang ditetapkan oleh UNESCO, yaitu memiliki keragaman fenomena geologi, kekayaan biologi, serta memiliki keragaman budaya asli Geopark Ciletuh.

Geopark Ciletuh memiliki luas sekitar 126 ribu hektare yang membentang luas dari Pantai Ujung Genteng hingga Cisolok yang berbatasan langsung dengan Provinsi Banten.

Beberapa tempat wisata unggulan Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu di antaranya kawasan Konservasi Penyu Pantai Pangumbahan, Puncak Darma, Curug Sodong, dan Panenjoan yang memiliki pemandangan luar biasa. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya