Liputan6.com, Jakarta - Bongkahan es yang diam di Lautan Atlantik menjadi tersangka utama dalam insiden tenggelamnya Kapal Titanic pada 15 April 1912. Bahtera paling besar dan termewah pada zamannya itu pun akhirnya karam.
Fakta bahwa kapal itu tenggelam di pelayaran perdananya, korban jiwa fantastis yang lebih dari 1.500 orang termasuk para miliarder, dan adegan dramatis saat para penumpang berebut naik 20 sekoci, membuat kisah Titanic melegenda hingga saat ini.
Baca Juga
Advertisement
Lepas dari pesona Film Titanic yang mengisahkan romantisme tragis antara seniman melarat, Jack Dawson dan bangsawan yang jatuh miskin, Rose Dewitt Bukater, ada banyak pertanyaan soal tenggelamnya Titanic yang belum terjawab. Masih jadi misteri.
Banyak pihak yang meragukan, mengapa Titanic bisa karam hanya gara-gara seonggok es. Maka, spekulasi dan teori konspirasi pun bermunculan, dari yang terdengar masuk akal hingga UFO dan kutukan.
Berikut 5 teori konspirasi soal tenggelamnya Titanic, seperti Liputan6.com kutip sebagian dari Toptenz, Rabu (4/4/2018):
Saksikan video menarik soal Titanic di bawah ini:
1. UFO Bawah Laut
Ini adalah salah satu teori penyebab tenggelamnya Titanic yang paling tak masuk akal: UFO dan alien.
Menurut tabloid Weekly World News, konon Titanic diserang oleh tembakan laser yang dilepaskan dari kapal selam milik alien.
Artikel berjudul, "Titanic Sunk by Underwater UFO" mengklaim, tim ilmuwan menemukan tiga lubang hitam di sisi kapal yang kini bersemayam di bawah laut.
"Kami menyimpulkan, lubang-lubang tersebut hanya mungkin dibuat oleh sinar laser yang ditembakkan dari UFO bawah laut," kata Dr. Josef Hostettler, yang konon adalah fisikawan terkemuka.
Mereka juga mengklaim, kapal-kapal yang berada di dekat Titanic putus kontak dengan bahtera itu.
Kapal-kapal itu akhirnya tak bisa mendekat dan mengerahkan sekocinya untuk menyelamatkan korban yang tercebur ke lautan beku.
Namun, tentu saja, tak ada bukti sahih yang mendukung klaim tersebut. Dan faktanya, meski para ilmuwan telah memindai langit, tak ditemukan alien atau UFO yang berkaitan dengan makhluk angkasa luar.
Advertisement
2. Penjelajah Waktu
Teori ini tak kalah anehnya. Dalam video yang diunggah StarTalk, seorang astrofisikawan asal Amerika Serikat, Neil deGrasse Tyson mengatakan, "Ada rumor soal penyebab tenggelamnya kapal Titanic. Sebab, orang-orang di masa depan menemukan mesin waktu. Mereka ingin melihat bongkahan es, namun membebani Titanic hingga tenggelam."
Tentu saja, Neil deGrasse Tyson hanya berkelakar. Namun, ternyata, ada sejumlah orang yang meyakini teori itu.
Sebuah situs bernama Stranger Dimensions bahkan mengatakan, para penjelajah waktu itu bukanlah turis yang membebani Titanic, melainkan mata-mata yang dibayar oleh JP Moran untuk menyabotase kapal agar menabrak bongkahan es.
Tujuannya, untuk mengklaim uang asuransi.
3. Plot Bank Sentral AS
Investor JP Morgan adalah pemilik perusahaan pelayaran White Star Line. Ia menginvestasikan banyak uang untuk mewujudkan Titanic.
Sebelumnya, ia ikut terlibat dalam menciptakan American Federal Reserve atau Bank Sentral Amerika Serikat untuk meregulasi sistem perbankan.
Ada banyak pihak yang mengkritik gagasan Morgan. Dan beberapa dari mereka ikut dalam pelayaran perdana Titanic: John Jacob Astor IV, Benjamin Guggenheim, dan Isador Strauss.
Morgan dan sejumlah teman-teman dekatnya membatalkan perjalanan dengan Titanic di saat-saat terakhir. Mereka pun selamat. Sebaliknya, lawan-lawannya ada di kapal nahas itu dan mereka tewas.
Bank Sentral AS akhirnya dibentuk pada tahun berikutnya, yakni 1913.
Fakta-fakta tersebut memang benar adanya, namun semua itu kebetulan belaka. Tak hanya spekulasi itu, masih ada teori versi lain yang bahkan melibatkan keluarga Rothschild dan Illuminati.
Jika dirangkum semuanya, gagasan adalah tentang bankir jahat ingin mengendalikan ekonomi AS, sampai-sampai tega membunuh lebih dari seribu orang hanya untuk menghabisi beberapa gelintir orang.
Seandainya benar, banyak awak kapal, termasuk nakhoda, harus dilibatkan. Mereka harusnya tahu soal rencana itu dan suka rela memberikan nyawa mereka demi tujuan tersebut.
Di sisi lain, para miliarder dan orang penting yang tewas di Titanic memilih untuk tetap tinggal di dalam kapal miring itu.
Nama John Jacob Astor IV, Benjamin Guggenheim, dan Isador Strauss tercatat dalam tinta emas dalam sejarah kecelakaan Titanic. Mereka tenggelam sebagai 'gentleman' -- memberikan ruang bagi mereka di sekoci untuk anak-anak dan kaum perempuan.
John Jacob Astor tetap tinggal di kapal setelah mendudukkan istrinya yang sedang hamil ke sekoci, lalu melambaikan tangan perpisahan.
Isidor Straus, pemilik Macy juga memilih tinggal. Sang istri yang menolak naik ke sekoci tanpa pria yang ia cintai, ikut tenggelam.
Pun dengan Benjamin Guggenheim. Ia menolak naik sekoci. "Tak ada perempuan yang boleh ditinggalkan di atas kapal ini hanya karena Ben Guggenheim seorang yang pengecut," kata dia, seperti dituturkan saksi mata.
Advertisement
4. Kutukan Mumi
Pada 1889, British Museum mengakuisisi artefak Mesir Kuno yang dijuluki "The Unlucky Mummy".
Mumi itu punya reputasi sebagai pembawa sial, dilatarbelakangi fakta bahwa sejumlah pemiliknya menemui nasib malang.
Teori konspirasi bermula saat teori konspirasi menyebut, salah satu pemilik mumi ikut dalam pelayaran Titanic pada 1912 --membawa serta koleksinya yang berharga,
Mumi Mesir Kuno tersebut dikabarkan disimpan dalam sebuah peti batu atau sarkofagus. Ia disegel dengan kutukan-kutukan mengerikan -- yang membuat Titanic, sekaligus gunung es yang ditabraknya ke akhir yang tragis.
Jasad yang diawetkan tersebut diduga adalah seorang putri dari Kerajaan Mesir Kuno yang bernama Amen-Ra. Ia diduga tewas misterius pada tahun 1.500 sebelum Masehi.
Kisah tersebut dikabarkan di sejumlah media pasca-tenggelamnya Titanic. Disebut-sebut, mumi tersebut disimpan ruang bawah tanah rahasia di British Museum.
Hanya replikanya yang dipajang. Hal itu dilakukan demi melindungi para staf dan pengunjung.
Kemudian, seorang ahli Mesir Kuno dari Amerika Serikat menemukan bahwa peti batu yang dipajang di museum Inggris itu palsu belaka. Maka, ia membujuk pihak museum agar artefak itu bisa ia beli untuk dibawa ke Amerika Serikat.
Setelah itu, peti batu tersebut dibungkus sedemikian rupa hingga tak ada yang menyadari apa gerangan yang ada di dalamnya dan diangkut dalam kargo Titanic.
"Bungkusan berisi mumi tersebut harus diangkut ke dalam kapal diam-diam, karena bentuknya yang mirip peti mati," demikian kutipan yang dimuat koran kuno Milwaukee Journal pada 10 Mei 1914. "Akhirnya kami selamat darinya...Keesokan harinya mumi tersebut akan meninggalkan Inggris dengan menaiki kapal uap Titanic."
Klaim tersebut, seperti dikutip dari situs Snopes, tak mungkin benar. Sebab, Helena Blavatsky, yang diduga pemilik mumi, meninggal dunia akibat flu pada 1891, sementara pelayaran pertama Titanic terjadi pada 1912.
Fakta kedua, pada 1985, Charles Haas, presiden Titanic Historical Society mendapatkan akses ke manifes dan diagram kargo Titanic.
Meski kapal tersebut mengangkut barang-barang tak biasa seperti bulu-bulu unggas, topi bulu binatang, jaringan sel, suku cadang, kulit, bulu kelinci, karet, jaring rambut, dan perangkat pendingin -- tak ada petunjuk ada keberadaan mumi di sana.
"Manifes kargo mematahkan mitos tersebut," kata dia. Telaah sejumlah ahli juga menyimpulkan hal yang sama.
Juga perlu diperhatikan, Amen-Ra bukan merujuk pada tempat, melainkan nama dewa Mesir Kuno.
Apalagi, faktanya, 'Unlucky Mummy' hanyalah penutup peti mati, ia sama sekali tak berisi mumi. Lagipula, artefak tersebut tak pernah meninggalkan British Museum hingga saat ini.
5. No Pope
Sebuah publikasi dari tahun 1987 mengklaim bahwa di lambung kapal Titanic tertera deretan angka 3909 04.
Ketika dilihat di cermin, angka-angka tersebut terlihat membentuk kata "No Pope."
Konon, saat kapal milik perusahaan White Star Liner itu dibuat di Belfast, banyak pekerja galangan kapal beragama Katolik, dan mereka melihat ini sebagai pertanda buruk: Tuhan tidak akan melindungi kapal ini. Titanic konon ditakdirkan untuk tenggelam.
Situs anti-hoaks, Snopes menyelidiki kisah ini, dan menemukan bahwa deretan angka pada lambung Titanic sebenarnya adalah 131.428.
Bukan hanya soal jumlah yang salah. Faktanya, sebagian besar pekerja galangan kapal beragama Kristen Protestan, bukan Katolik.
Advertisement