Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi lambat laun bisa menggantikan peran manusia dalam melakukan sebuah pekerjaan. Hal ini sudah mulai diterapkan di negara tetangga seperti Singapura.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencontohkan, Bandara Internasional Changi, Singapura, telah memanfaatkan robot untuk membersihkan karpet. Menurut dia, hal ini memang terlihat hebat, tetapi juga berpotensi menghilangkan profesi pembersih ruangan yang ada saat ini.
"Dan perkembangan perkembangan ini juga sudah mulai muncul di negara-negara tetangga sudah mulai. Di Changi Airport, di Singapura sudah ada robot pembersih karpet yang mengendarai dirinya sendiri secara otonom. Berarti nanti tukang sapu hilang," ujar dia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (4/4/2018).
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, hotel-hotel di Singapura juga tengah mencoba memanfaatkan robot untuk memberikan pelayanan kepada para tamunya, seperti mengantarkan makanan.
"Beberapa hotel di Singapura sudah mulai bereksperimen dengan jasa-jasa tertentu yang dilayani oleh robot. Hati-hati. Seperti mengantarkan makanan atau room service ke kamar tamu menggunakan robot yang juga berkeliling secara otonom," ungkap dia.
Menurut Jokowi, seiring dengan perkembangan waktu, pemanfaatan robot tidak hanya dilakukan di bandara dan hotel, tetapi juga di tempat lain dan untuk pekerjaan lain. Perubahan-perubahan seperti ini yang harus mulai diantisipasi sejak sekarang.
"Bayangkan kalau ini menggejala, tidak hanya di airport, tidaknya di hotel tadi, di semua tempat," tandas dia.
Sisi Kemanusiaan Tak Bisa Digantikan oleh Robot
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa akan banyak peran manusia yang bakal diambil alih oleh robot seiring dengan perkembangan teknologi. Namun, robot tidak akan bisa menggantikan sisi kemanusiaan.
Sri Mulyani mengungkapkan, dengan adanya perkembangan teknologi, manusia dimudahkan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Bahkan ke depan akan banyak aktivitas yang bisa dikerjakan tanpa manusia.
"Ini kita bicara yang disebut dengan smart, kalau kita ngantuk lampunya redup sendiri, kalau sudah gerah AC naik sendiri. Kita akan hidup dengan teknologi," kata Sri Mulyani, pada 14 Maret 2018.
Sri Mulyani melanjutkan, pendidikan yang diemban manusia selama 15 tahun dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi mungkin sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi yang ada, akhirnya robot mengambil peran yang dikerjakan manusia.
Sebab itu, dunia pendidikan harus peka merespons perkembangan.
"Robot atau artificial intelligence itu hebat, kalau bicara tenaga kerja untuk motong sepatu, lem sepatu, motong baju itu adalah kerjaan yang mudah digantikan robot," tutur Sri Mulyani.
Namun menurutnya, teknologi robot boleh datang, tetapi ada yang tidak bisa digantikan, yaitu sisi kemanusian berupa cinta, empati dan keinginan. Meski begitu, mengikuti perkembangan teknologi adalah keharusan.
"Robot teknologi boleh datang, yang tidak bisa digantikan adalah interaksi manusia, love, robot itu tidak punya cinta, empati, dan passion," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement