Liputan6.com, Skotlandia Tulang lengan wanita berusia 44 tahun mendadak hilang saat menjalani pemeriksaan sinar X. Padahal, ia menderita nyeri ekstrem di lengan dan pundak. Awalnya, para dokter tidak tahu apa penyebab tulang lengan wanita itu tidak terdeteksi sinar X.
Advertisement
Setelah hasil pemeriksaan sinar X dianalisis, penyebab tulang lengan wanita--yang tak disebutkan namanya--terkuak. Menurut laporan medis baru, dilansir dari International Business Times, Kamis (5/4/2018), para dokter di Royal Infirmary of Edinburgh, Skotlandia mendiagnosis, wanita itu menderita penyakit Gorham-Stout.
Penyakit Gorham-Stout adalah kondisi yang sangat langka dan dijuluki sebagai 'penyakit tulang yang hilang (vanishing bone disease).' Artinya, seseorang mengalami kehilangan tulang. Kasus ini diterbitkan pada 22 Maret 2018 di jurnal BMJ Case Reports.
Hanya 64 kasus seperti tulang yang hilang telah dicatat dalam literatur medis. Penyebab kondisi Gorham-Stout belum ditemukan. Tidak ada faktor genetik atau lingkungan yang mungkin menyebabkan penyakit tersebut, sesuai data National Organization for Rare Disorders (NORD).
Simak video menarik berikut ini:
Pertumbuhan pembuluh darah
Sebelum tulang mendadak hilang, wanita yang berusia 44 tahun sudah melakukan pemeriksaan sinar X. Hasil pemeriksaan menunjukkan, ada lesi (jaringan yang abnormal pada tubuh) pada tulang humerus (tulang di lengan atas). Dokter menduga, ia mungkin mengidap kanker.
Namun, beberapa bulan kemudian, tumbuh tumor jinak pada pembuluh darah. Selama satu tahun, ia mengalami rasa nyeri yang terus menerus, bengkak, dan patah tulang akibat luka ringan di lengan. Pada waktu itu, ia belum menerima diagnosis yang tepat soal penyakitnya.
Sekitar 18 bulan setelah kunjungan pertamanya, hasil pemeriksaan sinar X kedua menunjukkan, tulang lengan hilang. Tulang lengan yang hilang berupa tulang humerus dan tulang ulnar (salah satu dari dua tulang di lengan bawah).
Tes biopsi lebih lanjut juga mengungkapkan, pertumbuhan pembuluh darah menggantikan jaringan tulangnya (yang hilang).
Seseorang yang menderita kondisi langka ini mengalami pertumbuhan agresif pembuluh darah, yang menyebabkan patah tulang. Tulang-tulang ini kemudian digantikan oleh tumor pembuluh darah non-kanker.
Advertisement