Liputan6.com, Cirebon - Kawasan Pantura Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang menggelar Pilkada Serentak 2018. Salah satunya di Kabupaten Cirebon, KPU setempat menetapkan empat pasangan calin yang akan maju pada Pilkada Serentak 2018 ini.
Sebagai pasangan nomor urut 2, Sunjaya Purwadisastra - Imron (Jaya Jadi) maju dalam pilkada sebagai petahana. Pasangan Sunjaya - Imron yang diusung satu paket oleh PDIP Kabupaten Cirebon tersebut akan menghadapi tiga kandidat lain.
Baca Juga
Advertisement
Sejumlah pengamat memprediksi kontestan Pilkada di Kabupaten Cirebon tak kalah seru dengan yang ada di Kota Cirebon. Dengan pertarungan yang seru ini, apa janji kampanye yang dibawa Sunjaya untuk membawa Kabupaten Cirebon ke arah yang lebih baik.
Liputan6.com mendapat kesempatan tanya jawab mengenai hal ini. Berikut hasil tanya jawab lengkapnya.
Selamat atas pencalonan Anda. Apa janji politik yang Anda persembahkan buat warga Cirebon di periode kedua ini?
Untuk periode kedua ini, yang paling utama adalah bagaimana saya memperbaiki infrastruktur di periode pertama yang belum selesai. Konsentrasi di Infrastruktur jalan, bangunan gedung, sekolah, madrasah di Kabupaten Cirebon.
Serta kegiatan lain yang berpihak kepada kepentingan masyarakat menjadi prioritas utama dalam pembangunan Sunjaya di periode kedua kali nanti.
IPM Naik
Selama menjabat kurang lebih lima tahun terakhir, apa yang Anda nilai menjadi prestasi Anda? Mengapa?
Saya bicara fair, jujur apa adanya, masyarakat Kabupaten Cirebon tentunya bisa melihat setelah saya dilantik 19 Maret 2014 kondisi Kabupaten Cirebon dalam IPM berda di posisi ke 26 dari 27 kabupaten atau kota. Artinya baik kemiskinan, pendidikan, perekonomian dan kesehatan di Kabupaten Cirebon jauh berada dibelakang atau mundur bahkan posisi kedua setelah Kabupaten Indramayu.
Dua tahun kemudian hasil evaluasi Gubernur Jawa Barat di tahun 2016 Kabupaten Cirebon sudah meningkat menjadi ke 19. Artinya Kabupaten Cirebon mampu menyalip tujuh kabupaten/kota se Provinsi Jawa Barat. Inilah keberhasilan Sunjaya dalam kurun waktu dua tahun Kabupaten Cirebon bisa meningkat menjadi posisi 19 dalam IPM.
Bahkan saya yakin tahun 2018 ini hasil evaluasi Gubernur Jawa Barat, di Kabupaten Cirebon masuk di posisi 15 besar tingkat Provinsi Jawa Barat.
Kenapa saya punya keyakinan seperti itu, karena tahun 2017 dari fakta dan data Kabupaten Cirebon di posisi 17 artinya setiap tahun rata-rata dua strap di naikkan. Beriktunya, Kabupaten Cirebon sebelum saya menjadi Bupati belum pernah mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK.
Artinya Kabupaten Cirebon sudah dipercaya oleh Badan Keuangan Nasional (BKN) dimana saat evaluasi bidang keuangan ternyata bebas dari KKN. Indikator lain kita juga mendapat tiga kali predikat WTP dan ini bukan isapan jempol tapi bukti nyata Sunjaya melakukan pergerakan sehingga dapat predikat WTP.
Selain itu, Kota Sumber Kabupaten Cirebon mendapat kota Adipura. Yang strategis lagi. Saat 2014 Kabupaten Cirebon memiliki APBD Rp 2,5 triliun, sekarang tahun 2018 meningkat Rp 3,8 triliun, dalam kurun waktu 4 tahun naik Rp 1,3 triliun.
Advertisement
Pemilih Pemula
Selama memimpin Cirebon, penanganan masalah Kabupaten Cirebon apa yang Anda nilai masih kurang memuaskan? Dengan cara apa bakal Anda perbaiki?
Masyarakat Kabupaten Cirebon hanya bisa melihat kekurangannya, tapi keberhasilannya belum bisa diacungkan jempol. Salah satu contoh, saat saya dilantik, kondisi jalan 75 persen rusak, dalam kurun waktu 4 tahun sekarang sudah banyak terobosan baru.
Dengan melakukan betonisasi, hot mix, hal ini juga berdasarkan evaluasi 2018 dari 75 persen jalan rusak sudah 50 persen diselesaikan. Sehingga sisanya saya masih ada waktu satu tahun lagi yaitu 2019, pada saat akhir jabatan saya mudah-mudahan 75 persen kondisi bagus 25 persen rusak artinya berbanding terbalik.
Pemilih pemula lebih dari 15 ribu di Kabupaten Cirebon. Melihat potensi sebesar itu, program apa yang Anda tawarkan untuk mereka?
Pemilih pemula adalah pemilih cerdas, mereka lebih tahu tentang siapa bagaimana memilih pemimpin yang baik. Saya selaku bupati tentunya tidak banyak mempengaruhi mereka karena lebih pintar dan pandai untuk memilih pemimpinnya.
Saya yakin dan percaya pemilih pemula lebih banyak memilih dan mendukung Sunjaya. Dimana mereka tahu bagaimana keberhasilan Sunjaya selama 4 tahun memimpin.
Keberhasilan juga tadi dalam IPM mendatangkan para investor di mana tenaga kerja Kabupaten Cirebon yang dulu banyak pengangguran sekarang semakin sedikit. Pabrik sudah kita bangun, dulu PLTU hanya PLTU I, sekarang dibangun PLTU II dan bangun juga PLTU III.
Bakhkan juga kita masuk sekarang Indofood, hingga industri di Pulogadung. Insya Allah sudah ada kerja sama dengan saya selaku bupati untuk memindahkan industri di Pulogadung ke Kabupaten Cirebon.
Solusi Banjir
Kabupaten Cirebon belakangan dikepung bencana banjir di mana- mana. Bagaimana solusi Anda mengatasi masalah itu agar masyarakat tak lagi jadi korban?
Masalah banjir tentunya adalah masalah alam, tapi saya selaku bupati sudah mengantisipasi agar saat banjir tidak melanda masyarakat Kabupaten Cirebon. Salah satu contoh di Desa Ambit Kecamatan Waled, hampir setiap tahun selalu kebanjiran, saya bekerjasama dengan BBWS membangun tanggul.
Alhamdulillah Ambit yang tiap tahun banjir tidak banjir. Kecuali pada banjir tahun 2018 ini, hampir semua desa di Kabupaten Cirebon terkena banjir hampir di seluruh Jawa Barat.
Program saya mengatasi banjir sudah diwujudkan, dengan melakukan penyodetan sungai, pembangunan tanggul dan semua ini dilakukan bahkan dengan DLH melakukan pengerukan di sungai desa kawasan banjir. Tapi kalau ini adalah banjir kiriman dari Kabupaten Kuningan. Walaupun Cirebon tidak hujan maka akan kedapatan rezeki banjir.
Advertisement
Wisata Wajib
Kabupaten Cirebon tidak setenar Kota Cirebon. Sebutkan tiga lokasi di Kabupaten Cirebon yang wajib didatangi para pengunjung dan apa alasannya?
Pertama, makam Sunan Gunung Jati di Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, itu wajib dikunjungi setiap wisatawan. Karena itu adalah satu dari sembilan wali yaitu Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang merupakan figur Wali Songo sama dengan wali yang lainnya.
Kedua, kawasan Batik Trusmi di Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon itu sering dikunjungi wisatawan. Kenapa harus dikunjungi karena merupakan destinasi wisata dan kerajinan asli putra putri Kabupaten Cirebon.
Ketiga, wisata Plangon di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon sering dikunjungi wisatawan. Disitu ada satwa monyet dan disitu juga merupakan sejarah tentang keberadaan monyet itu sendiri sehingga orang datang disana bukan hanya wisata tapi lihat sejarah.
Banyak juga wisata kuliner yang lahir dari Kabupaten Cirebon dan wajib dikunjungi. Seperti nasi Jamblang, empal gentong, tahu gejrot. Mudah-mudahan tiga titik tadi bisa kita ekspose perkenalkan sehingga bisa mendatangkan wisatawan lebih banyak ke Kabupaten Cirebon.
Saksikan video pilihan berikut ini: