Cintanya pada Hewan Buat Wanita Ini Nekat Tembus Zona Radioaktif

Tidak ingin melihat hewan terluka dan mati karena terkena zat radioaktif, wanita ini rela menolong hewan tersebut.

oleh Reza Sugiharto diperbarui 09 Apr 2018, 08:00 WIB
Tidak ingin melihat hewan terluka dan mati karena terkena zat radioaktif, wanita ini rela menolong hewan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Zat radioaktif, merupakan salah satu zat yang paling berbahaya. Karena berbahaya, setiap wilayah yang terkena zat radioaktif maka wilayah tersebut akan di isolasi, ditinggalkan manusia, dan dilarang keras untuk memasuki zona tersebut.

Namun hal tersebut tidak menghentikan tekad dan usaha wanita asal Jepang ini. Karena kecintaannya pada hewan, Tani Sakiyuki rela memasuki zona radioaktif untuk memberi makan hewan yang ditelantarkan.

Fukushima, Jepang, menjadi salah satu wilayah terlarang untuk dimasuki. Hal ini dikarenakan ada kebocoran nuklir dali PLTN (Pusat Listrik Tenaga Nuklir) yang disebabkan bencana gempa bumi dan tsunami pada tahun 2011 lalu. Bencana tersebut telah merenggut nyawa lebih dari 20.000 orang dan memaksa 160.000 jiwa untuk meninggalkan Fukushima.

Adanya arahan untuk mengungsi dengan segera, membuat masyarakat tidak bisa membawa banyak barang dan terpaksa meninggalkan hewan ternak mereka. Tercatat sebanyak 3.500 hewan ternak ditinggal di wilayah berbahaya ini. 

 

 


Terinspirasi dari Berita Petani yang Menyelamatkan Ternaknya

Tidak ingin melihat hewan terluka dan mati karena terkena zat radioaktif, wanita ini rela menolong hewan tersebut. (doc: AbemaTV/Harajuku Avenue)

Karena zat radioaktif menyebar dengan cepat, sebagian besar dari hewan tersebut sudah mati dan hanya tersisa beberapa untuk saat ini. Adanya hewan ternak yang masih hidup tersebut membuat Sakiyuki rela memasuki zona berbahaya agar hewan tersebut mendapatkan makanan dan air yang layak.

Tani Sakiyuki adalah salah satu jiwa pemberani yang memelihara sapi terlantar di area berbahaya Fukushima. Sakiyuki adalah seorang pekerja kantor. Dalam pekerjaannya Sakiyuki mengambil shift malam agar dia bisa merawat 11 sapi terlantar tersebut setiap siangnya.

Dalam wawancaranya dengan stasiun berita Jepang AbemaTV, Sakiyuki mengatakan dia terinspirasi untuk membantu ternak yang ditinggalkan setelah menonton laporan berita tentang hewan kelaparan dan petani yang mencoba membantu mereka meskipun ada peringatan untuk tidak masuk zona berbahaya Fukushima.

Melihat berita tersebut, sontak Sukiyaki langsung bertekad untuk turut menyelamatkan hidup hewan terlantar tersebut dan berpikir “jika saya tidak membantu mereka, siapa lagi?”.

 


Hanya Berjarak 10 Km dari Sumber Radiasi

Tidak ingin melihat hewan terluka dan mati karena terkena zat radioaktif, wanita ini rela menolong hewan tersebut. (doc: AbemaTV/Harajuku Avenue)

Saat ini Sukiyaki rata-rata menghabiskan waktu selama empat jam dengan sapi setiap harinya. Wanita hebat ini membawakan mereka (sapi) air dan makanan yang lebih bergizi daripada rumput yang tumbuh di sekitar daerah itu.

Meskipun sudah diperingati akan bahayanya, Sukiyaki tetap bersikukuh untuk merawat hewan terlantar tersebut. 11 sapi yang dirawatnya terletak di dekat kota Okuma. Okuma sendiri berjarak 10 km dari PLTN Fukushima Daiichi yang menjadi sumber radiasi.

Tani Sakiyuki hanyalah salah satu dari beberapa orang yang mempertaruhkan hidup mereka untuk memastikan hewan yang terkontaminasi di daerah terlarang Fukushima agar bisa bertahan hidup.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya