Liputan6.com, Jakarta Kondisi bisnis dunia mode sangat ketat. Seorang desainer yang mendirikan label dengan namanya sendiri bahkan bisa kehilangan kepemilikan atas label tersebut. Contohnya adalah label John Galliano. Tapi nasib berbeda dialami oleh perancang Stella McCartney. Ia justru bisa “merebut” labelnya secara utuh.
Sejak pertama kali didirikan pada tahun 2001, label Stella McCartney merupakan hasil joint venture antara sang desainer dengan perusahaan Kering. Kini perusahaan Kering menjual 50 persen saham label tersebut kepada Stella.
Advertisement
“Ini adalah momen tepat untuk mengambil kontrol penuh pada perusahaan yang memakai nama saya,” ucap Stella McCartney Seperti dilansir dari halaman Business of Fashion pada Jumat (6/4/18).
Stella mengaku berterima kasih pada grup Kering yang juga menaungi brand brand fashion lainnya seperti Gucci. Setella dan Kering telah bersama-sama membangun brandnya selama 17 tahun. Pihak Kering pun mendukung pembelian 50 persen saham brand kepada Stella. Dengan membeli 50 persen saham tersebut, kini Stella memegang 100 persen saham perusahaan Stella McCartney karena pada saat berdiri, Stella sudah memiliki 50 persen saham perusahaan itu.
50 persen saham
Keputusan untuk menjual 50 persen saham Stella McCartney terjadi saat grup Kering tengah melakukan efisiensi pada portofolionya dan fokus pada label seperti Gucci, Saint Laurent, hingga Balenciaga untuk menjadi tulang punggung bagi grup ini. Selain ketiga brand itu, Kering juga menaungi label Bottega Veneta, Alexander McQueen, dan sebagainya.
Advertisement
Brand Stella McCartney
Para pengamat melihat bahwa dengan memegang kendali penuh atas labelnya, Stella akan lebih leluasa dalam mengimplementasikan idealismenya perihal lingkungan pada kreasi-kreasi Stella McCartney. Seperti diketahui Stella merupakan seorang desainer yang peduli pada lingkungan dan kesejahteraan hewan.
Bio In God Bless