Liputan6.com, Denpasar - Seorang perempuan berkewarganegaraan Bulgaria, Marieta Zdravkova, datang ke Bali setelah mendengar kabar kakaknya, Kostadin Kanavrov, hilang misterius di perairan Nusa Penida saat menyelam bersama dua rekannya, 14 Februari 2018 lalu.
Marieta langsung terbang ke Bali pada 18 Februari 2018. Ia juga selalu terlibat dalam pencarian sang kakak bersama Tim SAR dan pihak kepolisian, walau akhirnya Tim SAR mengakhiri pencarian sang kakak.
Marieta tak patah arang. Ia memutuskan mencari sendiri sang kakak di Perairan Nusa Penida. Dia bahkan menyewa helikopter untuk memudahkan pencarian kakaknya melalui pentauan udara.
Baca Juga
Advertisement
Namun, keberuntungan belum berpihak padanya. Hingga hari ini, keberadaan sang kakak belum juga diketahuinya.
"Saat itu dua rekannya menjadi saksi hilangnya kakak saya saat sedang menyelam di perairan itu (Nusa Penida)," kata Marieta di Denpasar, Kamis (5/4/2018).
Marieta mengaku sudah menghabiskan ratusan juta rupiah untuk pencarian sang kakak. Segala upaya telah dilakukan untuk menemukan sang kakak, mulai dari pencarian darat sampai udara. Namun, keberadaan sang kakak belum juga ditemukannya.
"Saya sudah mengeluarkan biaya sebesar Rp 300 juta. Biaya yang paling besar untuk menyewa helikopter," ujar dia.
Tinggalkan Istri dan 2 Putri
Marieta berharap bisa menemukan kakak semata wayangnya itu. Kedatangannya ke Nusa Penida adalah untuk berlibur.
"Dia baru pertama kali berlibur ke Bali dan hilang," kata Marieta.
Kostadin Kanavrov berpostur tinggi 174 cm dengan berat 90 kg. Kakaknya meninggalkan seorang istri dan dua orang putri umur 1 tahun dan 10 tahun.
Kedua putri pria berusia 40 tahun itu masih tetap menunggu kedatangan ayahnya yang hilang di perairan Nusa Penida tersebut.
"Jika ada yang mengetahui informasi keberadaannya, mohon kami diinformasikan, karena keluarga di Bulgaria berharap dia masih hidup dan bisa pulang," tuturnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement