Jerman Integrasikan Unit Pertahanan Udara di Bawah Komando Belanda

Jerman dan Belanda mengintegrasikan beberapa unit pertahanan udara masing-masing, dengan Belanda memegang pucuk komando.

Oleh DW.com diperbarui 06 Apr 2018, 09:09 WIB
Bendera Jerman (AFP PHOTO via capitalfm.co.ke)

Liputan6.com, Berlin - Jerman dan Belanda melakukan kerja sama konkret militer terbaru untuk meningkatkan sinergi antara kedua lembaga negara. Kedua negara mengintegrasikan beberapa unit pertahanan udara masing-masing, dengan Belanda memegang pucuk komando. Demikian seperti dilansir Deutsche Welle (DW), 5 April 2018.

Militer Jerman Bundeswehr mulai Rabu, 4 April menempatkan unit pertahanan udara jarak dekatnya di bawah komando militer Belanda. Hal itu merupakan langkah lanjutan untuk memperluas kerja sama militer yang unik antara kedua negara anggota Pakta Kerja Sama Militer Atlantik Utara (NATO).

Sekitar 450 tentara Bundeswehr akan tetap bertugas di pangkalan pertahanan udara di negara bagian Schleswig-Holstein, Jerman Utara. Akan tetapi, mereka sekarang berada di bawah komando militer Belanda. Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen memuji kerja sama militer kedua negara.

"Kami berbagi nilai-nilai dan kepentingan bersama, kami percaya pada masa depan Eropa kami dan merupakan mitra yang kuat dalam aliansi trans-Atlantik," kata Ursula von der Leyen seraya.

"Kami ingin memanfaatkan sinergi untuk meningkatkan kemampuan kami dan membangun (kapasitas) yang baru," ia melanjutkan.

Upaya penggabungan koordinasi militer kedua negara sudah dirintis sejak lama dimulai pada 1995. Pada 2014, Belanda menempatkan 2.000 pasukan terjun payung di bawah komando divisi militer Jerman. Pada 2016, kedua negara juga menyatukan satuan lapis baja mereka.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:


Memperluas Koordinasi Militer Uni Eropa

Tampak bendera Uni Eropa berkibar bersebelahan dengan Union Jack (AP PHOTO)

Jerman dan anggota Uni Eropa lainnya ingin dengan cepat memperluas kerja sama militernya. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas pertahanan bersama dan mengumpulkan sumber daya di tengah situasi dunia yang berubah, mundurnya komitmen AS dan ambisi militer Rusia di Eropa Timur.

Brigadir Jenderal Michael Gschossmann, komandan unit basis darat Angkatan Udara Jerman mengatakan pekan lalu, kerja sama militer bilateral Jerman-Belanda dapat mengarah pada pengembangan sistem persenjataan bersama dan operasi gabungan dari sistem-sistem pertahanan rudal jarak jauh.

Jika kedua negara setuju, pasukan gabungan Belanda-Jerman juga dapat dikerahkan ke luar negeri, kata Gschossmann.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya