Bursa Asia Bergerak Mendatar, Investor Cermati Pernyataan Presiden Trump

Investor tengah mencermati pernyataan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengindikasikan untuk kembali menaikkan tarif barang impor dari China.

oleh Arthur Gideon diperbarui 06 Apr 2018, 08:45 WIB
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia bergerak mendatar pada pembukaan perdagangan Jumat pekan ini. Investor tengah mencermati pernyataan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengindikasikan untuk kembali menaikkan tarif barang impor dari China.

Pada Kamis kemarin, Trump mengatakan kepada pejabat di Kementerian Perdagangan AS untuk menambah tarif hingga USD 100 miliar terhadap produk-produk China. Ia menganggap bahwa langkah tersebut tepat mengingat apa yang telah dilakukan oleh China terhadap produk-produk AS. Namun memang, Trump tetap membuka kesempatan untuk bernegosiasi.

Mengutip CNBC, Jumat (6/4/2018), indeks Nikkei Jepang naik tipis 0,16 persen. Tak berbeda jauh indeks Topix juga naik 0,15 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,7 persen.

Sedangkan di Australia, indeks acuan S&P/ASX 200 hanya sedikit berubah yaitu 0,01 persen saja.

Pasar saham di Cina daratan, Taiwan dan Thailand ditutup pada perdagangan Jumat ini.

Pada perdagangan sebelumnya, bursa saham AS atau Wall Street mampu menguat karena kekhawatiran akan perang dagang sedikit mereda. Komentar dari Presiden Trump yang bersedia untuk negosiasi menjadi landasa pergerakan indeks di Wall Street.

Dow Jones Industrial Average naik 240,92 poin atau 0,99 persen ke level 24.505,22. Untuk S&P 500 naik 18,15 poin atau 0,69 persen ke angka 2.662,84.


Terdorong Saham Boeing

Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Di AS,  Wall Street kembali menghijau pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Indeks acuan Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500 membukukan keuntungan untuk hari ketiga berturut-turut karena kekhawatiran investor akan konflik dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China mereda.

Saat ini, fokus pelaku pasar tertuju pada kinerja emiten pada kuartal pertama 2018 yang diperkirakan akan tumbuh positif.

Saham Boeing menjadi pendorong utama penguatan Wall Street. Saham perusahaan tersebut mengalami pukulan berat saat China mengumumkan bakal memberikan tarif kepada ratusan produk AS.

Namun pada perdagangan Kamis ini, saham Boeing mampu berbalik arah dan menguat 2,7 persen sehingga menjadi pendorong utama indeks Dow Jones.

Penguatan terbesar kedua adalah saham Goldman Sachs yang naik 1,3 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya