Perdana Melantai di Bursa, Saham Inprase Naik 50 Persen

Inprase merupakan perusahaan kelima yang melantai di BEI pada tahun ini.

oleh Bawono Yadika diperbarui 06 Apr 2018, 10:39 WIB
ihsg

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan perdagangan, transportasi, dan jasa logistik terpadu, PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (Inprase) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi ini. Inprase merupakan perusahaan kelima yang melantai di BEI pada tahun ini. 

Pada pencatatan perdana ini, pada pukul 09:14 diketahui saham Inprase melejit 50 persen atau sebanyak 138 poin ke level Rp 414 . Perseroan juga mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sebesar lebih dari 5 kali total IPO.
 
Pendapatan perseroan per Desember 2017 mencapai Rp 313 miliar dengan laba bersih Rp 5 miliar. Untuk tahun ini perseroan menargetkan laba bersih sebesar Rp 17 miliar dengan pendapatan Rp 500 miliar, atau naik 70 persen. 
 
Dalam pelepasan saham perdana atau innitial public offering (IPO) ini, Inprase mencatatkan saham 650 juta saham dan melepas sebanyak 150 juta saham yang berasal dari penawaran saham perdana (IPO) tersebut.
 
"Ini hari yang membahagiakan bagi PT Indah Prakasa Sentosa Tbk karena akan mencatatkan saham perdananya. Saya berharap perseroan mampu menjadi kepercayaan investor dan bisa dijaga terus tanggung jawab, akuntabilitas, serta fairnessnya kepada publik," ujar Direktur BEI Samsul Hidayat. 
 
Dengan persiapan yang panjang melalui bursa dan OJK saya berharap perseroan bisa memanfaatkan resources yang ada untuk pengembangan perseroan dan juga publik," tambah dia.
 
Tonton Video Ini:
 
 

Komitmen Perusahaan

Direktur Utama PT Indah Prakasa Sentosa, Eddy Purwanto mengungkapkan catatkan saham di pasar modal merupakan realisasi dari komitmen perseroan. 
 
"Pencatatan saham ini merupakan realisasi dari komitmen manajemen untuk Go Public melalui mekanisme perdagangan di BEI. Dan mulai saat ini Inprase resmi menjadi perusahaan publik," tutur Direktur Utama Inprase, Eddy Purwanto di Gedung BEI.
 
Dana hasil IPO perseroan yang terhimpun selama masa penawaran umum pada tanggal 2 dan 3 April 2018 senilai Rp 41,400 miliar. Dana tersebut akan digunakan sebanyak 47,64 persen untuk mengakuisisi saham PT Jono Gas Pejagalan (Jonogas) yang dimiliki oleh pihak afiliasi serta sisanya yakni 45,12 persen untuk kebutuhan tambahan modal kerja (working capital).
 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya