Liputan6.com, Bologna - Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, terus belajar meski terhitung sudah kawakan di ajang MotoGP. Menurut Rossi, tekanan membuat dia menjadi pembalap yang lebih baik.
Pembalap berjulukan The Doctor ini mengatakan, MotoGP selalu memberikan tekanan yang memaksa para pembalap mengeluarkan kemampuan terbaik. Para pembalap siap mencoba berbagai teknologi selama motor mereka menjadi lebih cepat di lintasan.
Baca Juga
Advertisement
"Inilah MotoGP, banyak tekanan, kami harus selalu belajar dan mencoba meraih titik maksimal," terang Rossi, seperti dilansir situs MotoGP.
Rossi finis di posisi ketiga pada balapan pembuka MotoGP musim ini di Sirkuit Losail, Qatar, dua pekan lalu. Pembalap berusia 39 tahun ini menyadari persaingan di kelas utama semakin ketat tahun demi tahun.
Pembalap asal Italia ini memprediksi, terdapat 10 riders, termasuk dirinya, yang bersaing untuk meraih podium pada setiap balapan musim ini. Rossi ikut berbicara potensi anak didiknya, Franco Morbidelli, yang jadi debutan di kelas MotoGP tahun ini.
10 Pembalap Pesaing
"Seperti yang pernah saya katakan, ini bukanlah saat- saat yang mudah untuk berlaga di MotoGP karena banyak motor-motor yang cepat dan ada sekitar 10 pembalap cepat yang berpeluang mencapai podium, jadi itu sangat sulit untuk Franco (Morbidelli)," papar Rossi.
Morbidelli baru berusia 23 tahun dan mampu finis di posisi ke-12 pada MotoGP Qatar lalu. Rossi percaya dengan bakat Morbidelli dan kompatriotnya itu akan banyak membuktikan kemampuannya.
Advertisement
Potensi Besar
"Saya sangat percaya pada Franco (Morbidelli), karena dia berkembang sejak usianya masih muda. Dia punya potensi dan bakat yang besar," jelas Rossi.
MotoGP seri kedua akan berlangsung di Argentina pada 6-8 April 2018. Sesi latihan bebas akan dimulai pada Jumat sore dan balapan utama akan diselenggarakan pada Minggu (8/4) malam atau Senin dini hari WIB.