Serang Rombongan Bus Lawan di New York, Petarung Conor McGregor Diburu Polisi

Juara tarung dunia, Conor McGregor, tengah menjadi buruan Kepolisian Kota New York, karena melakukan penyerangan brutal terhadap bus lawan.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 06 Apr 2018, 14:00 WIB
Publik Irlandia berharap Conor McGregor mampu menjatuhkan Floyd Mayweather Jr. saat pertarungan minggu pagi, 26 agustus 2017. (AP/John Locher)

Liputan6.com, New York - Juara dunia tarung MMA, Conor McGregor, ditangkap oleh pihak kepolisian kota New York, karena tebukti melakukan serangan brutal terhadap bus yang mengangkut lawan-lawannya.

Serangan brutal yang terjadi pada Kamis, 5 April 2018, malam itu membuat beberapa atlet petarung yang berada di dalamnya mengalami luka.

Salah satu yang mengalami luka parah adalah petarung asal Colorado, Amerika Serikat (AS), Michael Chiesa. Ia dilaporkan mengalami luka di bagian wajah dan pundak.

Dikutip dari Daily Mail pada Jumat (6/4/2018), insiden tersebut membuat pertandingan yang tadinya akan digelar pada Sabtu, 7 April 2018, terpaksa dibatalkan.

Sebuah rekaman video terbaru menunjukkan momen serangan mengejutkan, ketika Conor McGregor mengambil sebuah bangku besi dan melemparnya ke bus saingannya, yang baru saja tiba di Barclays Center, New York City, untuk menghadiran temua media UFC 223.

Pada video yang sama, McGregor juga terlihat sangat emosi, memukul berkali-kali sebagian kaca depan dan samping bus dengan beberapa benda keras di sekitarnya, seperti bangku, tongkat, dan bahkan pagar besi pembatas.

Setelah berhasil dilerai, McGregor berjalan kesal ke arah mobilnya, dan menyuruh sopirnya untuk tancap gas.

Menurut presiden UFC, Dana White, muncul surat perintah penangkapan terhadap McGregor yang dikeluarkan oleh NYPD, nama resmi kepolisian kota New York.

"Mereka sedang mencari dia (McGregor) sekarang. Pesawatnya tidak bisa lepas landas. Dia tidak bisa meninggalkan negara bagian New York dengan surat perintah ini," kata White.

"Saya berasumsi jika mereka tidak menangkapnya, dia akan menyerahkan diri. Anda dapat membayangkan, dia akan digugat dalam skala hukum dan pemberitaan yang besar. Insiden ini berpotensi merusak kariernya," lanjut White menjelaskan.

Akibat serangan tersebut, Conor McGregor terancam dikenai pasal ganda, yakni pasal perusakan, dan pasal serangan kriminal berencana. Hukuman untuk kedua tuduhan tersebut adalah kurungan penjara hingga lima tahun, dan denda senilai jutaan dolar. 

 

Simak video pilihan berikut: 

 


McGregor Diprediksi Kehilangan Sabuk Juara

Gaya Conor McGregor memberikan sambutan pada konferensi pers jelang duel melawan Floyd Mayweather Jr. di MGM Grand, Las Vegas, (23/8/2017). (AP/John Locher)

Sementara itu, banyak pihak yang memprediksi McGregor berisiko kehilangan sabuk juaranya pada pertandingan perdananya di 2018 ini. 

Ia dijadwalkan akan bertarung dengan salah satu dari dua juara dunia, Max Holloway atau Khabib Nurmagomedov. Nama terakhir, oleh banyak pihak, diduga kuat menjadi alasan mengapa McGregor terpancing emosi.

Khabib Nurmagomedov adalah seorang petarung asal Rusia, dengan catatan rekor kemenangan yang hampir menyamai McGregor.

Nurmagomedov diketahui sebagai seorang petarung profesional yang memiliki sabuk hitam Judo.

Ia juga berhasil dua kali menjuara Sambol World Champion, dan pemegang rekor peraih sabuk kemenangan beruntun, sebanyak 25 kali, di ajang tarung profesional MMA. Hal itu membuatnya bertengger di posisi kedua dunia, setingkat di bawah rekor McGregor.

Sebelumnya, presiden UF, Dana White, melontarkan pendapat di Twitter, yang menyebut McGregor akan kehilangan gelar jaura dunia oleh para petarung hebat masa kini.

Pendapat White itu didasarkan pada fakta bahwa McGregor tidak lagi bertarung di arena UFC sejak 2016, yakni hampir setahun sebelum tantangan duel kontroversial dengan petinju Floyd Mayweather Jr pada Agustus 2017.

Pertandingan UFC pada Sabtu nanti, disebut bakal menjadi tiket bagi siapa pun yang menjuarainya, untuk berhadapan langsung dengan Conor McGregor.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya