Jakarta - PSMS Medan siap tempur lawan Persija Jakarta. Berlaku sebagai tuan rumah di Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak di Stadion Teladan bisa dibilang jadi kuda hitam di laga ini.
Namun, PSMS masih punya amunisi-amunisi khusus di laga ini untuk menghajar Persija.
Baca Juga
Advertisement
Saat ini PSMS dalam mentalitas terpuruk karena selalu kalah dalam dua laga yang telah bergulir di Liga 1. Teranyar, tim berjuluk Ayam Kinantan itu menyerah 1-2 dari Bhayangkara FC, di Stadion Teladan, 31 Maret 2018.
Rentetan hasil negatif membuat PSMS belum dapat mendulang poin sekaligus menghuni peringkat ke-17 di klasemen sementara. Namun, mereka hanya terpaut satu angka dari Persib Bandung di urutan ke-15 atau batas akhir zona degradasi.
Situasi negatif yang dialami PSMS berbanding terbalik dengan Persija. Kemenangan 3-1 atas Arema di Stadion Utama Gelora Bung Karno, disinyalir membuat moral tim Macan Kemayoran kian meroket.
Meski berlatar statistik gemilang, Persija pantang memandang PSMS dengan sebelah mata. Dukungan langsung dari para suporter diprediksi dapat membawa angin segar bagi PSMS pada laga nanti.
Apalagi, PSMS juga memiliki materi skuat berkualitas yang bisa membuat perbedaan. Berikut ini adalah tiga sosok yang bisa menyulitkan asa meraih hasil positif.
Frets Butuan
Tanah Maluku tak henti-hentinya menghasilkan para pesepak bola muda berbakat. Pada era saat ini, Frets Butuan digadang-gadang bakal menjadi calon bintang di Liga 1.
Frets juga dianggap punya peran penting dalam keberhasilan PSMS promosi ke Liga 1 2018. Setiap skema dan taktik yang diterapkan sang pelatih mampu dengan mudah diterapkan winger kiri itu di atas lapangan.
Sosok 21 itu juga menjadi pusat perhatian di Piala Presiden 2018. Frets mampu mendulang tiga gol sepanjang turnamen dan membuat Ayam Kinantan menembus semifinal.
Meski belum mendulang gol maupun assist di Liga 1 musim ini, Frets disinyalir dapat menjadi pembeda karena memiliki atribut yang menjanjikan saat bersua Persija.
Advertisement
Dilshod Sharofetdinov
Sharofetdinov didatangkan PSMS dari klub asal Malaysia, Terengganu FC II per 21 Februari 2018. Meski belum lama bergabung, pemain Uzbekistan itu mampu mengklaim satu tempat utama di lini tengah.
Bahkan, Sharofetdinov mampu menggeser peran Legimin Raharjo sebagai pengatur lini tengah. Apiknya kinerja Sharofetdinov membuat sang kapten pun tidak kunjung diturunkan Djadjang pada dua pertandingan yang telah berlalu di Liga 1 musim ini.
Sharofetdinov dianggap sebagai gelandang rajin yang tanpa lelah membantu tim ketika menyerang dan bertahan. Dia juga memiliki ketahanan fisik yang kuat soal berduel dengan para pemain lawan, mengingat dirinya memiliki postur dengan tinggi 1,88 meter.
Kisito Wilfried Yessoh
Yessoh sejatinya dalam situasi yang kurang baik di PSMS. Dia dijadikan kambing hitam terkait kekalahan 1-2 dari Bhayangkara karena gagal mengeksekusi penalti. Djadjang pun tanpa ragu mengkritik sang pemain yang dianggap terlalu ambisius.
Meski demikian, Yessoh diprediksi akan menjadikan kritik dari pelatih sebagai bahan motivasi. Bomber Pantai Gading itu akan berusaha unjuk gigi untuk membuktikan kapasitasnya.
Yessoh juga memiliki fisik yang kuat yang berguna untuk merepotkan lini pertahanan Persija. Meski belum mendulang gol, sejauh ini dia telah menyumbang satu assist dari dua penampilan bersama PSMS di Liga 1.
Advertisement