Resep Jitu Dedi Mulyadi Tingkatkan Kualitas SDM di Jabar

Mendengarkan cerita Kepala Operasional Kota Bukit Indah Purwakarta, Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memiliki program realistis agar sumber daya manusia terserap sektor industri.

oleh Devira PrastiwiAbramena diperbarui 06 Apr 2018, 19:16 WIB
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Purwakarta - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memiliki program realistis agar sumber daya manusia terserap sektor industri di Jawa Barat.

Program ini disampaikan Dedi dalam pertemuannya dengan Kepala Operasional Kota Bukit Indah Purwakarta Entis Sutisna di Plaza Hotel, Purawakarta, Jawa Barat pada Rabu 4 April 2018 lalu.

Awalnya, Entis mengeluhkan situasi yang terjadi di sektor industri Kecamatan Bungursari, Purwakarta kepada Dedi Mulyadi. Menurut dia, banyak sumber daya manusia setempat yang tidak mampu bersaing di sektor industri.

Permasalahan yang sama diakuinya ia temukan juga di wilayah lain di luar Purwakarta. Terutama daerah yang sedang bermetamorfosa menjadi kawasan industri.

"Masalah ini bukan hanya di Purwakarta. Saya banyak menemukan masalah yang sama di daerah lain. Misalnya sebuah daerah yang sedang berubah menjadi kawasan industri," ujar Entis.

Sebagai salah satu pelaku di sektor industri, Entis memberikan sumbang saran kepada Dedi Mulyadi agar pemerintah berperan aktif. Caranya, kata dia, peningkatan kapasitas sumber daya manusia lokal penting dilakukan agar mampu bersaing secara sehat.

"Saya kira pendidikan vokasional itu penting kang. Jadi, sedari dini anak-anak kita dididik sesuai dengan kebutuhan di wilayah masing-masing. Sehingga, industri tidak perlu woro-woro ke daerah lain saat membutuhkan sumber daya manusia," ucapnya.

Untuk pendidikan vokasional, menurut Entis, Purwakarta termasuk salah satu daerah terdepan dalam penyelenggaraan pendidikan berbasis skill tersebut.

Setiap dua kali dalam sebulan, saat Dedi Mulyadi memimpin sebagai Bupati Purwakarta, para pelajar diharuskan mengikuti orangtuanya untuk mendalami pekerjaan yang dilakukan. Selain membuah skill baru, rasa empati dalam diri pelajar menjadi orientasi utama pembelajaran tersebut.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 


Pendidikan Vokasional Berkelanjutan

Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (Liputan6.com/Abramena)

Sementara itu, menurut Dedi Mulyadi, kurikulum pendidikan vokasional tersebut tidak boleh hanya bersifat muatan lokal. Dia menegaskan, kurikulum pendidikan di semua tingkatan harus mengakomodir pendidikan skill.

Dia menyebut, kedepan, SMK di Jawa Barat hanya boleh mengajarkan pelajaran teori selama 6 bulan saja. Sisanya, selama 2,5 tahun, para pelajar harus magang di sektor industri yang dekat dengan lingkungan domisilinya. Program ini pernah diungkapkan oleh Dedi saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Bekasi.

"Teorinya cukup 6 bulan saja. Nanti, sisanya 2,5 tahun langsung praktik di perusahaan. Pelajar kita harus update dan paham terhadap perkembangan teknologi agar mereka bersaing," kata dia.

Kawasan industri, menurut Dedi, merupakan laboratorium bagi para pelajar untuk menerapkan pengetahuan teorinya. karena bersifat aplikatif, maka sisi aplikasinya harus lebih dikuatkan dibanding pemahaman teori.

"Laboratorium yang tepat bagi mereka ya kawasan industri, langsung praktik," tuturnya.

Selain itu, pasangan Calon Gubernur Jawa Barat Dedddy Mizwar ini mengaku dirinya memiliki komitmen tinggi terhadap sektor pendidikan. Dia menegaskan, biaya pendidikan harus gratis mulai dari tingkat dasar sampai tingkat atas.

"Pendidikannya juga harus gratis. Saat mereka magang, kalau memiliki kualifikasi bagus kan biasanya ada uang saku dari perusahaan. Mereka belajar sambil bisa menghasilkan uang. Output-nya, pengangguran menurun tajam," pungkas Dedi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya