5 Fakta Pilu Pembunuhan Purnawirawan TNI AL di Pondok Labu

Pensiunan TNI AL berumur 83 tahun itu ditemukan tewas tertelungkup dengan bersimbah darah saat tengah mengaji di rumahnya.

oleh Maria Flora diperbarui 06 Apr 2018, 16:06 WIB
Warga berkerumun di rumah tewasnya pensiunan TNI AL di Pondok Labu, Jakarta Selatan. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Dugaan perampokan hingga menewaskan seorang purnawirawan TNI bikin geger Kompleks TNI AL di Jalan Kayu Manis, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.

Jasad Hunaedi, pria berumur 83 tahun itu ditemukan tewas tertelungkup dengan bersimbah darah di ruang tengah rumahnya. Pada beberapa bagian tubuh korban, ditemukan pula sejumlah luka robek.

Tidak mau kehilangan jejak para pelaku, polisi langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP) dan menyisir masuk ke dalam rumah korban dengan menurunkan anjing pelacak.

Sampai pada suatu titik, anjing itu berhenti di sebuah rumah penjual batu alam.

Apakah itu artinya polisi berhasil menemukan jejak para pelaku? Dan apakah benar, purnawirawan TNI itu telah menjadi korban perampokan?

Berikut ini fakta Pilu tewasnya Purnawirawan TNI di Pondok Labu:

 


1. Jasad Penuh Luka

Polisi memasang garis polisi di lokasi perampokan disertai pembunuhan di komplek TNI AL Pondok Labu, Jakarta, Kamis (5/4). Peristiwa terjadi saat korban menjalani salat Maghrib di kamar tengah. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Setelah menerima kabar tewasnya seorang warga di Kompleks TNI AL di Jalan Kayu Manis, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Polres Jakarta Selatan langsung turun ke tempat kejadian perkara (TKP).

Korban diketahui bernama Hunaedi (83), seorang pensiunan TNI AL. Pada tubuh korban, ditemukan sejumlah luka robek, antara lain di bagian bawah dada kiri dan satu di lengan bagian kiri.

Namun, hingga kini belum diketahui apakah luka tersebut akibat senjata tajam atau penganiayaan.

 


2. Dibunuh Saat Mengaji

Pensiunan TNI AL tewas di rumahnya, Pondok Labu, Jakarta. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Stefanus Tamuntuan menuturkan, insiden penganiayaan purnawirawan TNI di Pondok Labu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB.

Hunaedi (83) saat itu tengah mengaji di kamar tengah, sementara sang istri di kamar tidur.

Pintu rumah korban tiba-tiba diketuk orang dari luar. Tak lama kemudian, terdengar teriakan suami yang meminta tolong.

Istri korban histeris saat suaminya tengah dianiaya orang.

 


3. Istri Trauma

Polisi sedang mengumpulkan bukti perampokan disertai pembunuhan di komplek TNI AL Pondok Labu, Jakarta, Kamis (5/4). Kejadian yang menewaskan satu orang merupakan purnawirawan TNI AL. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Dari keterangan polisi, saat itu keduanya tengah mengaji di ruang dalam rumah. Hunaedi bangkit setelah mendengar suara ketukan di pintu.

Diduga saat membukakan pintu itulah, pelaku langsung beraksi menganiaya korban hingga tewas.

Melihat aksi penganiayaan tersebut, kondisi sang istri kini masih trauma dan belum bisa menceritakan apa yang terjadi saat itu.

 


4. Firasat Anak

Agus Purnama Hadi, anak Hunaedi, pensiunan TNI AL yang menjadi korban pembunuhan di Pondok Labu (Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)

Kini kepergian purnawirawan TNI yang tewas dianiaya oleh orang tak dikenal di Pondok Labu hanya meninggalkan duka.

Anak korban mengaku, saat kejadian tersebut dia tak mendapat firasat sedikit pun akan kepergian sang ayah untuk selama-lamanya.

Agus menceritakan, biasanya dirinya kerap mengunjungi sang ayah seminggu sekali. Namun, entah kenapa di minggu ini dirinya ingin cepat sekali bertemu.

"Dari kemarin-kemarin muncul rasa untuk secepatnya datang ke rumah ayah. Tapi selalu ragu-ragu," ucap dia di lokasi pemakaman, Jumat (6/4/2018).

Kamis malam, anaknya baru mendapatkan kabar bahwa ayahnya telah meninggal dunia dari pesan WhatsApp.

 


5. Dimakamkan

Pemakaman pensiunan TNI AL yang menjadi korban pembunuhan (Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)

Kini pensiunan TNI AL berumur 83 tahun itu telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Hankam, Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Sofiah, sang istri, yang melihat detik-detik jasad suaminya dimasukkan ke liang lahad hanya bisa menangis

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya