Liputan6.com, Jakarta Mendengkur sudah lama dikaitkan dengan masalah kesehatan. Ada yang mengaitkan itu dengan masalah berat badan atau akibat terlalu banyak mengonsumsi alkohol. Ada pula yang mengaitkan mendengkur dengan asma. Benarkah demikian?
Asma biasanya dialami oleh penderita dari usia muda. Penyakit ini diturunkan dan sering terjadi pada pasien dengan bakat alergi tinggi. Ciri khas dari asma adalah hipersensitivitas saluran napas. Dikenali dengan mengi atau bunyi napas ngik-ngik, gejala lainnya meliputi batuk, sesak napas dan dada terasa sempit.
Advertisement
Penyebab pasti munculnya asma masih belum diketahui. Tapi biasanya penyebab asma berhubungan dengan faktor lingkungan, seperti paparan terhadap polusi atau alergen.
Antara asma dan mendengkur
Mendengkur adalah suara yang dikeluarkan karena adanya getaran dari saluran pernapasan akibat pergerakan udara yang terhambat saat bernapas dalam tidur. Pada beberapa kasus suara mendengkur dapat sangat halus, sehingga tidak disadari oleh orang sekitarnya.
Namun pada sebagian besar kasus, suara mendengkur dapat sangat keras hingga menggangu orang sekitarnya. Pada kasus tersebut bisa saja penderita mengalami Obstructive Sleep Apnea (OSA).
OSA adalah kondisi dimana penderita mengalami henti napas ketika tidur selama 10 detik atau lebih lama. Sehingga penderita sering mengalami gangguan tidur atau sulit tidur nyenyak pada malam hari. Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko OSA meliputi:
- Jenis kelamin laki-laki
- Usia di atas 40 tahun
- Lingkar leher besar lebih dari 43 cm
- Berat badan berlebih atau obesitas
- Memiliki penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD)
- Hidung tersumbat atau memiliki kelainan struktur tulang hidungTerdapat struktur pernapasan yang menghambat seperti amandel besar
- Gaya hidup kurang baik seperti merokok dan minum minuman keras
- Riwayat keluarga
Baik asma maupun mendengkur berhubungan dengan saluran pernapasan. Lantas, apakah asma dapat menyebabkan mendengkur? Hingga kini masih tidak dapat dijelaskan hubungan asma dan mendengkur. Namun, memang beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa orang yang sering mendengkur memang dua kali lebih berisiko memiliki gangguan pernapasan seperti asma.
Hubungan Asma dengan Mendengkur
Secara medis dan teori, asma tidak secara langsung menyebabkan mendengkur. Sebaliknya, mendengkur juga tidak menyebabkan asma. Pada saat serangan asma, penderita akan meningkatkan dorongan dan upaya untuk bernapas, sehingga dapat menyebabkan mendengkur.
Meski demikian, ada juga kemungkinan bahwa mendengkur dapat memicu asma. Kondisi ini terjadi karena adanya lendir yang bercampur dengan alergen dari saluran napas atas, masuk ke saluran napas bawah pada paru-paru.
Agar tidur lebih berkualitas
Penderita asma sering mengalami batuk pada malam hari, mengi dan sesak napas yang mengganggu tidur mereka. Mendengkur juga dapat memperparah gejala asma pada sepanjang hari dan meningkatkan penggunaan obat inhaler sebagai pereda asma.
Berikut ini adalah beberapa hal yang sebaiknya dilakukan agar penderita asma dapat memperoleh tidur yang cukup dan berkualitas:
- Kendalikan penyakit asma Anda dengan melakukan kontrol secara rutin ke dokter, hindari alergen dan menggunakan obat pengendali jika dibutuhkan.
- Obati juga penyakit lain yang berhubungan dengan mendengkur seperti hidung tersumbat dan GERD.
- Bersihkan kamar tidur Anda dari barang-barang pencetus alergi, seperti barang berbulu, binatang perliharaan, tungau, dan lainnya.
- Berhenti dari kebiasaan merokok.Asma nyatanya memang berhubungan dengan mendengkur. Sebab orang yang mendengkur dua kali lebih berisiko memiliki gangguan pernapasan seperti asma dan sesak napas. Jalankan gaya hidup sehat agar Anda terhindar dari masalah kesehatan ini.
Reporter: dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons/Klik Dokter
Advertisement