Liputan6.com, Xiangyang - Seorang wanita China beruntung masih bisa selamat dari maut setelah sebuah gunting tertancap ke bagian kepala, saat berada di rumahnya di China tengah.
Insiden mengerikan itu terjadi ketika wanita 57 tahun itu tengah memanen daun mahoni China menggunakan gunting yang diikat pada batang bambu. Nahas bilah bambu itu patah dan benda tajam itu terlontar ke kepalanya. Menancap.
Advertisement
Dia menjelaskan bahwa gunting yang diikat ke ujung batang bambu panjang itu digunakan karena dia tidak dapat mencapai pohon mahoni China.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (6/4/2018), tak ada orang saat itu di rumahnya. Sehingga ia memutuskan ke rumah sakit sendiri. Menurut Pear Video, wanita bernama Shen Xiaoying, naik bus dari rumahnya di Xiangyang, Provinsi Hubei, ke Rumah Sakit Xianyang No.1 setelah kecelakaan pada 4 April.
Tim medis mengatakan bilah senjata tajam itu sekitar 1,5 inci di kepala Shen dan telah mencapai otak. Dokter lalu mengangkat gunting itu melalui dua operasi.
"Dia sudah sadar usai operasi, tetapi anastetik memberikan obat mati rasa," kata dokter.
Efek obat Shen diperkirakan akan habis dalam beberapa hari.
Kayu mahoni China umumnya digunakan untuk pembuatan furnitur dan instrumen, sementara daunnya dimakan sebagai sayuran.
Saksikan juga video berikut ini:
Gunting Bedah Bersarang Selama 12 Tahun di Dalam Perut
Seorang pria di Kazakhstan menderita luar biasa pada bagian perutnya selama beberapa tahun terakhir. Setelah menjalani rontgen, diketahui ada sebuah gunting bedah yang bersarang di dalam tubuhnya.
Dalam sebuah foto hasil sinar-x, terlihat gunting bedah berukuran sekitar 20 cm yang bersarang di dalam perut Karp Ponomaryov. Kepada dokter, lelaki itu mengaku pernah menjalani operasi pada 12 tahun silam. Gunting tersebut disimpulkan sebagai peralatan yang digunakan dokter bedah kala itu.
Sejak itu, Ponomaryov menderita nyeri pada perutnya setiap kali sehabis makan. Namun awalnya, ia tak pernah mengeluhkan rasa sakitnya, lantaran terlalu senang atas keberhasilan operasinya. Tak disebutkan pembedahan kala itu bertujuan atau mengobati penyakit apa.
Pria berusia 53 tahun tersebut baru memeriksa diri ke dokter atas gangguan perut yang dialaminya usai nafsu makan menurun yang berdampak pada berat badannya yang berkurang drastis.
Dokter Baurzhan Aybaev yang menangani Ponomaryov mengaku belum pernah melihat kasus gunting bersarang pada perut seperti itu.
"Seharusnya alat bedah itu tak tertinggal atau setidaknya si dokter bedah memeriksa kembali alat-alatnya setelah pembedahan, apakah mungkin ada yang tertinggal," ujarnya, seperti dimuat dari Mirror.co.uk, Senin 15 Desember 2014.
Kabarnya, dokter yang melakukan pembedahan terhadap Ponomaryov pada 12 tahun silam sudah pensiun dan kemudian meninggal dunia. Ponomaryov tak menuntut pihak rumah sakit. Ia hanya ingin gunting itu segera dikeluarkan dari tubuhnya.
Kasus serupa pernah menimpa seorang pria asal Mostar, Bosnia, bernama Alen Papac. Gunting bedah berukuran 12 cm bersarang di perutnya usai menjalani pembedahan lambung. Selama 9 tahun, pria itu menderita sakit tak tertahankan. Ia kemudian menuntut ganti rugi ke pihak rumah sakit.
Advertisement