Jokowi Bicara Pembangunan Infrastruktur Bersama Budayawan

Menurut Jokowi, pembangunan infrastruktur tak hanya dapat menyelesaikan masalah ekonomi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 06 Apr 2018, 18:01 WIB
Sebanyak 31 budayawan mendatangi Istana Merdeka dan disambut hangat Jokowi. (Liputan6.com/Hanz Jimenez)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi berbicara mengenai pembangunan infrastruktur di depan puluhan budayawan yang hadir bersilaturahmi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (6/4/2018). Jokowi mengungkapkan alasan mengapa pemerintahannya menggenjot pembangunan infrastruktur.

"Karena kita sebagai negara besar sudah terlalu jauh ditinggal oleh kanan-kiri kita, sehingga ini yang perlu dikejar terlebih dahulu utamanya untuk saudara-saudara kita yang berada di wilayah Indonesia bagian timur," ungkap Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Menurut Jokowi, infrastruktur yang memadai tak hanya dapat menyelesaikan masalah ekonomi. Lebih besar lagi, kata dia, dapat mempersatukan masyarakat dan mempersempit ketimpangan. Misalnya saat ini terjadi perbedaan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia bagian timur, khususnya Papua dengan daerah-daerah lainnya.

Jokowi berpendapat, hal ini disebabkan minimnya infrastruktur di daerah tersebut. Untuk itu, pembangunan infrastruktur diharapkan dapat mengatasi masalah semacam itu.

"Infrastruktur ini akan mempersatukan kita, kalau ketimpangannya seperti yang saya sampaikan, ya kita tidak akan bisa bersatu," terang Jokowi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

*


Revolusi Mental Tak Hanya Jargon

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melihat-lihat jaket saat meninjau Indonesia Industrial Summit 2018 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (4/4). Indonesia Industrial Summit 2018 dalam rangka menghadapi industri jilid empat alias 4.0. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain berbicara soal infrastruktur, Jokowi juga bercerita tentang rencananya yang akan melakukan pembangunan di sektor sumber daya manusia (SDM).

Dalam rencana itu, tentunya kata Jokowi, kebudayaan Indonesia akan dijadikan pondasi.

"Artinya, nilai-nilai yang kita miliki ini akan menentukan bangsa ini bisa berkompetisi dengan negara lain atau tidak. Baik yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya, karakter, budi pekerti, dan integritas," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Kemudian Jokowi juga sempat berbicara tentang revolusi mental, yang merupakan program pemerintahannya. Menurutnya, saat ini revolusi mental bukan sekadar jargon.

"Saya kira memberikan contoh yang lebih baik daripada kita berteriak. Bagaimana bekerja yg baik, bagaimana berintegritas yang baik, bagaimana nilai etos kerja yang baik. Saya kira itu yang ke depan nanti gerakan," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya