Liputan6.com, Manchester - Manchester City akan menghadapi Manchester United di Premier League pada hari Sabtu (7/4) di Etihad Stadium. Jelang pertandingan itu, ruang ganti Manchester City akan tetap menyalakan musik keras-keras, baik setelah dan sebelum pertandingan.
Pada derby Manchester edisi sebelumnya di Premier League, masalah musik pernah menjadi polemik. Ketika itu, MU mengalami kekalahan 1-2 di Old Trafford.
Baca Juga
Advertisement
Setelah pertandingan itu, ruang ganti Manchester City menyalakan musik keras-keras yang diduga untuk merayakan kemenangan tersebut. Hal itu membuat kubu Manchester United jengah sehingga menimbulkan sedikit keributan yang melibatkan Jose Mourinho dan beberapa pemain.
Ketika akan menghadapi MU kali ini, Manchester City tak akan mengubah kebiasaan menyalakan musik keras di ruang ganti. Tujuannya adalah untuk membuat pemain City tenang, bukan untuk mengintimidasi atau menghina kubu lawan.
"Volume musik akan tetap kencang. Itu adalah cara kami menyiapkan pertandingan, musik menyala sebelum dan sesudah pertandingan. Bukan karena kami menang, kami akan mengubahnya, itu hanya karena sesuatu yang kami lakukan, itu adalah hal yang membuat kami rileks, mungkin," ungkap De Bruyne seperti dikutip FourFourTwo.
"Beberapa tim tidak menyalakan musik tapi kebanyakan tim di mana saya bermain selalu memutar musik. Yang pasti, ruang ganti adalah tempat yang membuat dekat antar pemain bukan untuk merendahkan orang lain."
"Anda harus menerima itu, jika Anda kalah, maka Anda tetap kalah. Anda harus menerima orang yang menghina Anda, orang-orang banyak melalukan sesuatu di media sosial, mengatakan sesuatu tentang Anda. Kami menyalakan musik untuk kami, bukan untuk menimbulkan masalah untuk orang lain," sambungnya.
Ada pun pertandingan menghadapi Manchester United akan menjadi partai penentu bagi Manchester City dalam upaya meraih gelar juara Premier League musim ini.
Sumber: Bola.net