Liputan6.com, Cirebon - Cirebon merupakan wilayah di Pantura Jawa Barat yang banyak dikunjungi para wisatawan. Berbagai macam potensi wisata dan kerajinan tangan mulai terlihat seiring dengan berkembangnya daerah itu.
Tidak sedikit para wisatawan berkunjung ke tempat wisata kemudian membawa oleh-oleh ke tempat asalnya. Apalagi, setiap wilayah yang ada di Cirebon memiliki keunikan tersendiri.
Baca Juga
Advertisement
Salah satunya di Desa Kondangsari, Blok Pengkolan, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon. Sebagian besar masyarakat di Desa tersebut menjadi perajin alat musik mainan gamelan mini.
"Kalau di sini disebutnya kening kecil tapi bukan sembarang kening bisa bunyi dan dipadukan dengan alat musik lain," kata Iman (56) salah seorang warga yang juga perajin kening mainan itu, Sabtu, 7 April 2018.
Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon menjadi salah satu kawasan wisata yang juga banyak dikunjungi. Berada di sepanjang jalan menuju ke Kabupaten Kuningan, kawasan tersebut kerap ramai dilalui kendaraan tiap akhir pekan.
Namun, tidak banyak pengunjung yang mengetahui di kecamatan tersebut terdapat desa yang sebagian besar warganya menjadi perajin gamelan mini. Iman mengatakan, usaha pembuatan gamelan mini tersebut sudah lebih dari 20 tahun.
"Ya, hanya beberapa yang tahu saja kalau ada warga yang jualan di pinggir jalan kadang pengunjung mampir selebihnya kita buat untuk pesanan atau dijual ke luar Cirebon," kata Iman.
Dia mengatakan, gamelan mini buatan warga Desa Kondangsari tersebut sudah banyak dikenal. Mulai dari lempengan besi sampai kayu pemukul kening merupakan desain khusus yang dibuat dengan tangan para perajin.
Model penjualan gamelan mini secara tidak langsung dibagi menjadi dua cara, yakni penjualan dalam bentuk grosir ke luar Jawa, dan penjualan yang dilakukan oleh warga desa setempat.
"Banyak juga warga desa yang pergi merantau ke luar Jawa bawa gamelan mini terus dijual di sana. Jadi tetap saja yang jual gamelan mini ya warga kami sendiri," ujar dia.
Mobil Oplet Sampai Drum Minyak
Pada penjualannya, gamelan mini dibanderol harga mulai dari Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu per buah. Iman mengatakan, pembuatan gamelan mini tersebut sudah dilakukan secara turun-temurun.
Iman sendiri mengaku sudah menjalankan usaha keluarganya itu sejak tahun 1970. Saat itu, para perajin gamelan menggunakan besi yang terdapat pada mobil oplet untuk dijadikan lempengan nada.
Besi mobil oplet tersebut dipotong kecil dan dipatri menjadi lempengan dengan ukuran yang berbeda. Lempengan tersebut disepuh dan dipotong kecil sesuai urutan nada.
Namun, seiring perkembangan zaman, perajin beralih menggunakan drum minyak. Dalam sehari, Iman mampu memproduksi ratusan gamelan mini untuk dijual.
"Kalau dulu jualannya keliling atau mangkal di pinggir jalan tapi sekarang berdasarkan pesanan," dia menandaskan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement