Liputan6.com, Canberra - Murid-murid Australia yang sedang belajar Bahasa Indonesia di Canberra merayakan Hari Indonesia atau Indonesia Day dengan meriah di Ainsle and Gorman Arts Center.
Panggung di gedung bersejarah tersebut dihias dengan dekorasi warna Merah Putih. Dengan antusias, para pelajar Australia kelas enam hingga delapan tersebut menyapa para tamu, termasuk pejabat dari Department of Education and Training Canberra, Veronique Canellas, dengan salam khas Indonesia, yakni "Selamat pagi Bapak dan Ibu" dan "Apa kabar?".
Sebagian dari mereka bahkan memperkenalkan diri sembari mempraktekkan kemampuan mereka berbahasa Indonesia seperti yang dilakukan oleh Katie dan Bridget, dua siswi kelas tujuh dari Alfred Deakin High School.
Baca Juga
Advertisement
Para pelajar Australia yang hadir secara mengagumkan menyanyikan lagu "Di sini senang, di sana senang". Yang menarik dan sangat membanggakan, mereka juga berfoto dengan tulisan "Saya cinta Indonesia" dan "Saya belajar Bahasa Indonesia", demikian keterangan pers yang diterima Liputan6.com dari KBRI Canberra, Minggu (8/4/2018).
Perayaan Hari Indonesia ini digelar bersama oleh Asosiasi Pemuda Australia-Indonesia atau Australia-Indonesia Youth Association (AIYA)-Canberra dan Canberra Indonesian Language Teachers' Association (CITA) atau Asosiasi Para Guru Bahasa Indonesia di Canberra.
Sekitar 200-an murid dari berbagai sekolah di Australia yang mengajarkan Bahasa Indonesia mengikuti berbagai kegiatan yang digelar dalam rangka memeriahkan Hari Indonesia, mulai dari pelatihan tarian tradisional Indonesia, belajar menawar ala Indonesia hingga lomba makan kerupuk.
Menurut Kirrilly McKenzie, guru Bahasa Indonesia di Lyneham High School yang menjadi koordinator perayaan Hari Indonesia 2018, kegiatan yang diisi dengan beragam aktivitas yang menunjukkan kemajemukan Indonesia itu dimaksudkan untuk meningkatkan minat mempelajari Bahasa Indonesia di kalangan pelajar di Australia mengingat Indonesia adalah negara tetangga terdekat Australia.
Pernyataan Kirrilly ini didukung oleh Kirsten Stobbe, salah satu guru Bahasa Indonesia yang paling senior di Canberra, Australia.
"Berkumpulnya para pemelajar Bahasa Indonesia dari berbagai sekolah yang berbeda sangat penting. Terlebih dengan adanya beragam aktivitas, mulai dari belajar budaya, tradisi dan mencicipi makanan Indonesia yang justru lebih efektif dari pada hanya belajar di kelas", ujar guru di Alfred Deakin High School ini.
Sementara menurut Karen Kennedy, pengajar Bahasa Indonesia dari Curtin Primary School yang mewajibkan sekitar 500 muridnya belajar Bahasa Indonesia mulai tingkat TK hingga kelas enam, penyelenggaraan Hari Indonesia sangat penting untuk lebih mengasah kemampuan berbahasa Indonesia.
Saksikan video menarik berikut ini:
Dukungan KBRI Canberra
Kegiatan Hari Indonesia itu mendapatkan dukungan penuh dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra.
Iwan Freddy Hari Susanto, Minister Counsellor KBRI Canberra, yang mewakili Duta Besar RI, dalam sambutannya menegaskan bahwa menguasai Bahasa Indonesia sangat penting bagi warga Australia. Selain merupakan negara tetangga terbesar dan terdekat Australia, Indonesia juga anggota G-20 yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
"Disamping itu, orang Australia yang belajar Bahasa Indonesia terbukti memiliki kecintaan dan rasa hormat maupun saling pengertian yang lebih tinggi terhadap Indonesia," tambah dia.
Salah satu kegiatan utama Hari Indonesia adalah pelatihan singkat tentang seni tari daerah Indonesia yang diberikan oleh I Gede Eka Riadi, pelatih gamelan dan tari Bali dari KBRI Canberra yang memberikan pelatihan Tari Kecak Bali dan jugaTim Sanggar Tari Suara Indonesia yang didatangkan langsung dari Sydney.
Pelatihan Tari yang diberikan Sanggar Tari Suara Indonesia menonjolkan berbagai tarian daerah Nusantara, mulai dari Tari Saman, Tari Bajidor Kahot, hingga Tari Sumatera. Sedangkan AIYA melalui Ketuanya, yakni Peter Gilbert, secara khusus mengajari para murid belajar Tari Papua yang sangat dinamis.
Perayaan Hari Indonesia yang juga dihadiri Asisten Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra, Merlita Putri, ditutup makan siang bersama dengan menu kuliner khas tanah air, yakni Gado-gado, sate ayam, ayam goreng kremes hingga kerupuk. Sebelum pulang, para pelajar Bahasa Indonesia di Canberra tersebut diberikan kenang-kenangan dari KBRI Canberra berupa tas batik bertuliskan Indonesia.
Advertisement