Seni Gamelan dan Tari Nusantara Menuai Pujian di Vancouver

Menurut penuturan instruktur kelas gamelan, Sutrisno Hartana, kelas yang dimulai sejak Januari 2018 diikuti sebanyak 40 siswa.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Apr 2018, 16:31 WIB
Menurut penuturan instruktur kelas gamelan, Sutrisno Hartana, kelas yang dimulai sejak Januari 2018 diikuti sebanyak 40 siswa (KJRI Vancouver)

Liputan6.com, Vancouver - Ada yang berbeda pada Konser Gamelan Musim Semi di Kampus Simon Fraser University West Hasting, Vancouver. Derap langkah dinamis disertai yel-yel oleh belasan siswa School for Contemporary Arts pada Simon Fraser University merupakan langkah awal saat pembukaan Tari Topeaju dari Sulawesi Tengah.

Bentuk kesenian tersebut merupakan bagian dari Konser Gamelan Musim Semi yang diselenggarakan rutin setiap tahun oleh para siswa sebagai penutup mata kuliah Gamelan Jawa.

Dikutip dari laman Kemlu.go.id, Minggu (8/4/2018), menurut penuturan instruktur kelas gamelan, Sutrisno Hartana, kelas yang dimulai sejak Januari 2018 diikuti sebanyak 40 siswa.

Khusus untuk tahun ini, para siswa memperoleh kesempatan langka karena selain mempelajari Gamelan Jawa dan juga berkesempatan melakukan kolaborasi dengan seniman asal Palu, Smiet Abdul Hamid, yang pada tgl 21 Maret 2018 berkunjung ke SFU memberikan coaching clinic dan mengajarkan para siswa melakoni Tari Salonde dan Tari Topeaju dari Sulawesi Tengah.

Konjen RI Vancouver saat pembukaan Konser Gamelan menyampaikan apresiasi kepada Sutrisno Hartana dan SFU selaku penyelenggara atas edukasi seni Gamelan Jawa kepada para siswa di Kanada.

Lebih lanjut Konjen RI juga memberikan penghargaan kepada para siswa atas ketekunan dan komitmen mereka mempelajari seni dan budaya Indonesia dan KJRI siap memfasilitasi apabila para siswa berniat untuk terus mendalami seni musik gamelan paska berakhirnya kelas mereka di bulan April.

Konser terbagi dalam 2 segmen yakni diawali dengan segmen Gamelan Jawa sebanyak 4 tembang dan diakhiri dengan 2 musik dan tari asal Sulawesi Tengah.

Gamelan musik Jawa menampilkan 4 (empat) tembang yakni Ladrang Jagung-Jagung, Ketawang Puspawarna dan Lancaran Gambuh Laras serta tembang kontemporer Gun-Jail.

Permainan gamelan disertai lantunan sinden oleh para siswa mengalun dengan lembut sehingga memukau sekitar 50 masyarakat setempat pemerhati gamelan yang menghadiri konser. Pada segmen kedua para siswa menampilkan musik dan Tari Salonde serta Topeaju yang bercorak dinamis dan mengundang tepuk tangan dari para penonton.

Khusus pada konser gamelan para tahun ini, Sutrisno Hartana menyiarkan secara live streaming acara konser kepada sekitar 150 kelompok gamelan dan seni budaya Indonesia di wilayah Amerika Utara, Eropa dan Australia.

Seniman Palu, Smiet Abdul Hamid, beserta Dewan Kesenian Palu turut menyaksikan koser melalui fasilitas video conference serta dapat berinteraksi langsung dengan para siswa saat mereka memainkan segmen musik dan Tari Sulawesi Tengah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya