Liputan6.com, Sumatera Utara - Dampak erupsi Gunung Sinabung yang terjadi pada Jumat sore 6 April 2018, mengakibatkan aktivitas belajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Tiganderket terganggu.
Seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Minggu (8/4/2018), dampak erupsi tersebut membuat hampir separuh siswa tidak bersekolah, karena orang tua siswa khawatir akan kembali terjadi erupsi susulan.
Advertisement
Abu vulkanik letusan Gunung Sinabung masih menyelimuti SDN Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Para siswa dan guru pun bergotong royong membersihkan abu dari ruang kelas dan halaman sekolah.
Aksi ini dilakukan, karena tebalnya abu mengganggu aktivitas belajar mengajar. Tidak hanya mengotori meja kursi belajar, namun juga mengganggu sistem pernafasan.
Sebelumnya pada Jumat sore, Gunung Sinabung kembali meletus, dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 5.000 meter. Erupsi kali ini merupakan yang pertama, sejak terjadi letusan besar pada 19 Maret 2018 lalu.
Sementara, erupsi ini mengakibatkan sejumlah desa di bagian barat lereng Gunung Sinabung mengalami hujan pasir. Kemudian Desa Tiganderket, Kabupaten Karo, selain terpapar abu vulkanik, juga terjadi hujan pasir dan kerikil selama sekitar 30 menit. Material abu menutupi sebagian besar wilayah desa.