5 Transfer Terburuk Liga Inggris Musim Ini, Ada Pemain MU

Banyak pemain gagal beradaptasi dengan sengitnya Liga Inggris.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Apr 2018, 06:48 WIB
Pemain Arsenal Aaron Ramsey bersiap melakukan tendangan saat melawan Stoke City dalam pertandingan Liga Inggris di Stadion Emirates, London (4/1). Arsenal 3-0 menang atas Stoke City. (AP Photo/Tim Ireland)

Liputan6.com, Jakarta Jendela transfer musim panas boleh dibilang sangat dinantikan. Pasalnya, momen ini akan dijadikan kesempatan klub mendapatkan pemain anyar yang bisa jadi modal menatap kompetisi. Namun, bagaimana kalau yang diekspetasikan tak sesuai kenyataan?

Meski didatangkan dengan biaya mahal, tak menjamin pemain akan tampil istimewa. Justru malah bisa harga mahal tersebut menjadi beban bagi si pemain dan akhirnya tampil buruk.

Hal itu sudah terlihat pada beberapa pemain musim. Banyak dari mereka yang tampil tak sesuai ekspetasi karena banyaknya tekanan dan gagal beradaptasi dengan sengitnya Liga Inggris.

Lantas siapa saja transfer terburuk Liga Inggris musim ini? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:


5. Victor Lindelof (Manchester United)

Bek Manchester United (MU) Victor Lindelof. (AFP/Oli Scarff)

Mengingat kegemaran Jose Mourinho dapatkan para pemain bertahan yang tangguh, kuat, dan enerjik, jelas jadi kejutan bagi banyak orang ketika memutuskan untuk merekrut Victor Lindelof seharga 31,5 juta pounds. Pemain berusia 23 tahun itu tiba di Inggris dan gagal menyesuaikan diri dengan intensitas Liga Inggris sejauh ini.

Dia seharusnya menjadi pasangan yang sempurna bagi Eric Bailly karena dianggap lebih modern. Namun, itu belum terjadi dan pemain asal Swedia itu sering mendapat kritik keras atas kesalahan alias blunder yang sering mengakibatkan gol.

Bailly sendiri telah keluar dengan cedera selama tiga bulan dan sering dipasangkan dengan Chris Smalling. Semua ini telah menghambat kemajuan Lindelof dan sebagai hasilnya, Mourinho kemungkinan akan membeli bek tengah lain musim panas ini.


4. Davy Klaassen (Everton)

Davy Klaassen cetak gol untuk Ajax saat kalah 1-3 dari Lyon (PHILIPPE DESMAZES / AFP)

Everton baru saja menjual Romelu Lukaku ke Manchester United untuk 75 juta pounds. Mereka memiliki jumlah yang banyak untuk dibelanjakan di bursa transfer. Klaassen jadi salah satu yang dibeli dari Ajax seharga 24,30 juta pounds.

Pemain 25 tahun itu tampil sangat baik di Ajax dan sangat penting dalam aksi di Liga Europa tahun lalu. Dalam 6 tahun di Ajax, ia membuat 181 penampilan dan mencetak 55 gol. Dia juga memiliki 16 caps untuk tim nasional Belanda dan juga terpilih sebagai Pemain Terbaik Belanda 2016.

Masalah utama yang dia hadapi di Everton adalah mereka juga membeli Gylfi Sigurdsson dan Wayne Rooney, dua pemain yang memainkan peran yang sama. Sial baginya, dua lainnya lebih berpengalaman di Inggris untuk waktu yang lama.

Dengan demikian, Klaassen jelas tersingkir. Dia hanya bermain 6 menit di liga sejak September dan jelas bisa saja cabut musim panas nanti.


3. Jairo Riedewald (Crystal Palace)

Pemain Crystal Palace, Alexander Sorloth melepaskan tembakan ke gawang Chelsea pada lanjutan Premier League di Stamford Bridge stadium, London, (10/3/2018). Chelsea menang 2-1.(AP/Matt Dunham)

Bek muda itu bersinar bersama Ajax di musim 2016-17. Mampu bermain di bek tengah, bek kiri atau sebagai gelandang tengah, dia adalah prospek indah yang lulus dari akademi terkenal Ajax.

Dia menghabiskan empat tahun di klub Belanda itu, membuat 93 penampilan pada semua kompetisi sebelum Frank de Boer merekrutnya untuk Crystal Palace musim panas lalu dengan mahar 8,10 juta pounds. Sejak itu, kariernya justru memburuk.

Dia memulai pertandingan liga pertama musim ini untuk Palace, yang berakhir dengan kekalahan 0-3 di kandang dari Huddersfield Town yang baru dipromosikan. Palace sendiri, memiliki awal yang buruk untuk musim ini dan De Boer dipecat 10 minggu kemudian.

Riedewald telah memulai hanya 3 pertandingan sejak itu dan cuma bermain 684 menit di semua kompetisi. Palace saat ini di urutan 17 liga dan berjuang untuk bertahan. Pemain berusia 21 tahun itu tidak akan bertahan di klub untuk waktu yang lama dan akan berharap untuk pindah guna menghidupkan kembali kariernya


2. Renato Sanches (Swansea City)

Pemain Hoffenheim, Sebastian Rudy (kiri) terjatuh saat berebut bola dengan pemain Bayern, Renato Junior Luz Sanches pada lanjutan Bundesliga Jerman di Rhein-Neckar-Arena, Sinsheim, Selasa(4/4/2017). Hoffenheim menang 1-0. (Uwe Anspach/dpa via AP)

Salah satu pemain yang potensial, Renato Sanches telah mengecewakan sepanjang musim. Menyusul kedatangan James Rodriguez dan Corentin Tolisso, Bayern Muencen memutuskan untuk meminjamkan anak muda itu ke Swansea City selama setahun.

Mereka berharap dia bisa mendapatkan waktu bermain dan mengembalikan permainan lebih baik, tetapi hal yang terjadi mala sebaliknya. Pemain berusia 20 tahun itu gagal menemukan kakinya di Inggris.

Dia hanya memainkan 12 pertandingan di liga dan gagal untuk mencatat gol atau assist. Dia juga berjuang dengan cedera yang telah menambah penderitaannya.

Dia akan kembali ke Jerman pada akhir musim nanti. Jelas pemain Portugal itu bertekad untuk meluruskan catatan buruknya tersebut karena semua orang tahu potensi besar yang dimiliki di dalam dirinya.


1. Tiemoue Bakayoko (Chelsea)

Pemain Chelsea Tiemoue Bakayoko berebut bola dengan pemain Norwich City James Maddison pada laga ulangan babak ketiga Piala FA di Stadion Stamford Bridge, Rabu (17/1). Chelsea melaju ke babak keempat Piala FA lewat kemenangan dramatis. (AP/Alastair Grant)

Ada tanda tanya atas keputusan Conte untuk menjual Nemanja Matic ke Manchester United musim panas lalu. Padahal si pemain telah menjadi roda penting di jantung Chelsea dan sangat vital untuk kesuksesan tim. Bahkan penggantinya, yakni Bakayoko sangat disayangkan tak berkembang dengan baik.

Dia memang sempat jadi buah bibir bersama Monaco musim lalu dengan mengangkat gelar liga dan mencapai semi-final Liga Champions. Hal itu yang kemudian membuat Chelsea mengeluarkan 36 juta pounds untuk jasanya musim panas lalu guna mengisi kekosongan Matic.

Tapi, serangkaian penampilan yang membosankan dan biasa-biasa saja dari gelandang Prancis itu belum membantu tim. Dia telah sangat bertentangan dengan seluruh tim dan rentan terhadap kesalahan mendasar.

Terlepas dari semua ini, ia masih berhasil memainkan 37 pertandingan di semua kompetisi, tetapi itu sebagian besar karena kurangnya pilihan Chelsea di lini tengah. Masih berusia 23 tahun, ia memiliki cukup waktu untuk mengubah kariernya dan berharap akan segera melakukannya, atau waktunya mungkin berakhir di Inggris. (Eka Setiawan)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya