Terkubur Lumpur Banjir Bandang di Bogor, 7 Kendaraan Belum Dievakuasi

Menurut Fransisco, Menurut Fransisco, kendaraan terseret bajir saat melintas maupun tengah parkir di sekitar warung.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 09 Apr 2018, 09:24 WIB
Sejumlah mobil dan tujuh sepeda motor terseret banjir bandang di Jalan Raya Puncak Pinus, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Bogor (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Sekitar lima mobil dan tujuh sepeda motor terseret banjir bandang di Jalan Raya Puncak Pinus, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu petang. Dari jumlah tersebut, sebagian masih belum berhasil dievakuasi.

"Empat motor dan satu mobil sudah berhasil dievakuasi dari banjir bandang. Tinggal tujuh kendaraan yang belum," kata Komandan Kodim 0621 Kabupaten Bogor Letkol Inf. Fransisco, Senin (9/4/2018).

Proses evakuasi kembali dilanjutkan Senin pagi ini, mengingat kendaraan tersebut tertutup lumpur tebal dan batu setelah sempat terseret sejauh sekitar 100 meter hingga 200 meter.

"Kondisi medannya juga cukup berat, karena kendaraan tersebut terseret dan tertutup lumpur di sekitar bantaran sungai," kata Fransisco.

Menurut Fransisco, kendaraan tersebut terseret saat melintas maupun tengah parkir di sekitar warung. Banjir bandang juga menghantam sejumlah warung yang juga sebagai tempat tinggal warga.

Bahkan, seorang pemilik warung bernama Mari (69) tewas terseret air bah.


Akibat Kerusakan Hutan

Sejumlah mobil dan tujuh sepeda motor terseret banjir bandang di Jalan Raya Puncak Pinus, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Bogor (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Tak hanya itu, akses menuju ke Cipanas, Cianjur pun masih terputus akibat jembatan yang melintang di atas Sungai Cipamingkis ambruk diterjang banjir bandang.

"Tadi sore baru bisa dilalui kendaraan roda dua, setelah tim gabungan dibantu warga gotong royong membuat jembatan darurat," ungkap Fransisco.

Fransisco menyebutkan, banjir bandang terjadi akibat kerusakan hutan di wilayah hulu Sungai Cipamingkis. "Kami pantau kawasan hutan terus berkurang," kata Fransisco.

Karena itu, ia mengimbau pemerintah daerah dan Kementerian Lingkungan Hidup segera turun tangan memperbaiki kondisi hutan di kawasan hulu Sungai Cipamingkis ini.

"Kami imbau warga maupun pengusaha kalau mendirikan usaha tidak merusak alan," imbau Fransisco.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya