Sleman - Setelah SMK, kini giliran siswa SMA mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK pada pekan ini. Di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sebanyak 5.872 siswa SMA mengikuti ujian nasional. Dari 64 SMA/MA, 12 sekolah terpaksa menumpang ke sekolah lain untuk mengikuti UNBK karena ada keterbatasan sarana prasarana.
Informasi yang dihimpun KRJogja.com, SMA Mandala Bhakti dan SMA Gama Yogyakarta akan menumpang di SMKN 2 Depok, SMA Immanuel Kalasan di SMKN 1 Kalasan, SMA Institut Indonesia Sleman menumpang ke SMAN 1 Kalasan. MA Raden Fatah di SMK Muhammadiyah Prambanan, SMA Budi Mulia di SMP PL Moyudan.
Baca Juga
Advertisement
SMA IKIP Veteran melaksanakan UNBK di SMKN Taman Karya Madya, MA Masyithoh di SMK YKPP 1 Sleman, SMA Terpadu Darul-Hikmah di SMK Muhammadiyah Pakem, MA Ibnu Sina di SMK Nasional Berbah, SMTK Kadesi Yogyakarta di SMAN 1 Pakem dan SMA IT Baitussalam Prambanan di SMP IT Baitussalam Prambanan.
Berdasarkan data Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kabupaten Sleman Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, peserta UNBK paling banyak di MA Sunan Pandanaran dengan 336 siswa, MAN 3 Sleman 241 siswa dan SMAN 1 Seyegan 227 siswa. Sampai saat ini belum ada laporan adanya siswa yang tidak bisa mengikuti ujian.
Baca berita menarik lainnya dari KRJogja.com di sini.
Menumpang di SMK
Kepala Balai Dikmen Sleman Disdikpora DIY Sukarjo mengapresiasi beberapa sekolah swasta yang menyatakan siap mandiri. Meski jumlah siswanya hanya sedikit. Seperti SMA Dr Wahidin, di mana peserta UN hanya delapan siswa serta SMA Muhammadiyah Mlati dengan 12 siswa peserta UN.
"Kami sangat mengapresiasi sekolah swasta yang menyatakan siap ujian mandiri. Meski siswanya hanya sedikit. Karena dari 12 sekolah yang ujiannya menumpang tersebut semuanya adalah swasta, yakni 10 SMA dan 2 MA," katanya, Minggu, 8 April 2018.
Untuk sekolah yang akan mendapat titipan ujian juga sudah menyatakan siap. Seperti di SMKN 1 Kalasan yang sesuai jadwal akan dijadikan tempat ujian untuk siswa dari SMA Immanuel Kalasan. Pihak sekolah sudah menyediakan 4 ruang ujian, masing-masing 40 komputer. Termasuk komputer cadangan dan empat server.
"Untuk petugas juga kami sediakan. Ada empat proktor dan lima teknisi. Selama digunakan untuk ujian, siswa kelas XI tetap masuk. Kebetulan jadwalnya belajar industri. Selain itu ujiannya juga cuma satu sesi," kata Kepala SMKN 1 Kalasan M Effendi.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement