Liputan6.com, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman memenuhi panggilan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Panggilan ini terkait dengan laporan Wakil DPR RI Fahri Hamzah atas dugaan pencemaran nama baik.
Pantauan di lapangan, Sohibul Iman hadir di Polda Metro Jaya sekitar pukul 10.05 WIB dengan mengenakan jas berwarna putih berlambangkan PKS dengan didampingi kuasa hukumnya, Indra, dan beberapa kader PKS.
Advertisement
"Insyaallah saya jalani, sebagai bagian dari warga negara dipanggil oleh aparat hukum ya kita datang," kata Sohibul di Polda Metro Jaya, Senin (9/4).
Sementara itu Indra menyebutkan, kedatangan kliennya ini untuk menjalani pemeriksaan lanjutan terkait pelaporan tersebut. Indra menjelaskan dalam pemeriksaan ini, pihaknya membawa sejumlah barang bukti.
"Ada 49 screenshoot, ada tiga berkas bundel, ada enam video. Insyaallah nanti kita akan berikan kepada tim Polda yang akan mengungkap apa yang dituduhkan Fahri (Hamzah) tidak berdasar," ujar Indra.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah geram atas ucapan yang dilontarkan Presiden PKS Sohibul Iman yang menyebut Fahri sebagai pembohong dan juga pembangkang. Fahri memutuskan menempuh jalur hukum dengan menunjuk Mujahid A. Latief, kuasa hukumnya, untuk melaporkan Sohibul ke Gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya.
"Saya dianggap bohong dan membangkang, ya saya harus mengambil tindakan hukum untuk saya juga dan menyelamatkan partai. Keputusan pengadilan saya dua kali memenangkan gugatan. Menurut saya, ini harus ada ujungnya yang akan menjadi kebaikan kita semua," ujarnya di lokasi, Kamis (8/3).
Janji Fahri
Fahri berjanji akan mencabut laporannya bila diterima oleh kepolisian. Namun, hal itu dilakukan jika Sohibul Iman mundur dari jabatannya sebagai Presiden PKS.
"Kalau dia (Sohibul Iman) mundur dan saya akan mencabut laporan saya. Kalau tidak (mundur) ya siap hadapi laporan saya," katanya.
Menurut Fahri, masih banyak anggota ataupun kader yang lain yang pantas menjadi Presiden PKS.
"Saya kira banyak ya kader-kader yang lebih pantas, salah satunya Jazuli (Jazuli Juwaini)," katanya.
Advertisement