Liputan6.com, Karawang - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut empat Deddy Mizwar menegaskan siap memberikan dukungan dan perhatian penuh untuk pengembangan pondok pesantren.
Hal ini diungkapkannya kepada jajaran pengurus Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Karawang di Kantor PCNU Karawang, Jalan Dewi Sartika, Kamis 5 April 2018 lalu.
Advertisement
Deddy Mizwar mengatakan, perhatian adil akan dilakukan dirinya mengingat saat ini pondok pesantren didirikan berbagai organisasi masyarakat Islam secara merata.
"Termasuk untuk pondok-pondok pesantren atau lembaga pendidikan islam yang dinaungi oleh NU," ujar Deddy.
Menurutnya, di Jawa Barat terdapat banyak organisasi keislaman yang telah menunjukkan dedikasinya secara nyata dalam pendidikan ummat. Di antara sekian banyak organisasi, kata Deddy, NU sebagai ormas Islam tertua telah menunjukkan pengabdian itu sejak lama.
"Maka ke depan, dukungan yang diberikan harus proporsional sesuai dengan jumlah dan peranan masing-masing organisasi, supaya adil," ucapnya.
Deddy menilai, peranan setiap lembaga keislaman sangatlah penting dalam penyelenggaraan pendidikan ummat. Maka, dia menegaskan, pemerintah harus ambil bagian dalam membantu pengembangan pendidikan berbasis agama ini tanpa membeda-bedakan organisasi yang ada.
Deddy memaparkan, Indonesia khususnya Jawa Barat berada pada posisi bahaya ancaman narkoba dan pernah juga terbongkar adanya impor narkoba dari Cina.
"Sedangkan mabuk itu menjadi induk dari semua perilaku negatif, belum lagi LGBT yang semakin berkembang. Maka peran NU sangatlah dubutuhkan untuk menangkal perilaku-perilaku negatif tersebut melalui pendidikan agama sejak dini," papar Deddy Mizwar.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Ajak Warga NU Gunakan Hak Pilih
Terkait Pilgub Jabar 2018 pada 27 Juni mendatang, Deddy yang berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ini mengajak kaum nahdiyin, khususnya di lingkungan NU agar senantiasa mendorong masyarakat untuk berpartisipasi penuh untuk menyalurkan suaranya.
Dia berpesan jangan sampai membiarkan orang tidak menentukan sikap politiknya alias golput. Karena, kata Deddy, golput sangatlah tidak membantu dalam menciptakan proses perubahan ke arah yang lebih baik.
"Ada 37 persen warga Jawa Barat yang masih golput. Golput ini sesungguhnya tidak mengubah apapun. Kita sebagai pewaris NKRI harus mengawal aspirasi nahdiyin, menjaga silaturahim, dan coblos pasangan nomor empat," jelas Deddy.
Dalam kesempatan itu, Ketua Tanfiziyah PCNU Kabupaten Karawang KH Ahmad Ruhyat Hasbi menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh Deddy Mizwar untuk menjadi Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023.
Namun Ruhyat pun berharap perhatian penuh dari Deddy-Dedi jika terpilih nanti agar memperhatikan peran penting dari PCNU Karawang serta pondok-pondok pesantren yang berada di bawah naungan NU.
"NU itu pesantren besar, dan pesantren adalah NU kecil. NU Jateng dan Jatim lebih maju dibanding NU Jabar. Ternyata faktor penguasa itu sangat berpengaruh. Mudah-mudahan silaturahim ini membawa kebarokahan, Pak Demiz bisa membawa kemaslahatan untuk NU," harap Ruhyat.
Advertisement