Regulator Singapura dan Filipina Tunda Penggabungan Uber dengan Grab

Pengawas Persaingan Usaha Singapura menyebut Uber akan menunda penutupan aplikasinya hingga 15 April 2018.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 09 Apr 2018, 16:30 WIB
Suasana proses migrasi dan rekrutmen sopir Uber ke GrabBike di GOR Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Liputan6.com/Jeko. I.R

Liputan6.com, Jakarta - Pengawas Persaingan Usaha Singapura menyebut Uber akan menunda penutupan aplikasinya hingga 15 April 2018.

Padahal, seharusnya penutupan aplikasi Uber di Asia Tenggara dilakukan bersamaan, yakni 8 April 2018 setelah bisnis operasional Uber di Asia Tenggara diakuisisi Grab.

Minggu lalu, Pengawas Persaingan Usaha Singapura (CCCS) menyebut pihaknya tengah melakukan investigasi terkait transaksi akuisisi ini.

"CCCS tengah meninjau langkah ini, termasuk dengan alternatif yang diusulkan," kata pengawas persaingan usaha Singapura dalam keterangannya, Senin (9/4/2018).

Baik Uber maupun Grab pun telah sepakat untuk menunda penutupan aplikasi agar pembahasan dengan regulator Singapura bisa dilaksanakan.

Lain lagi dengan Filipina. Negara ini justru meminta penutupan aplikasi Uber tidak dilakukan.

Komisi Persaingan Usaha Filipina meminta Uber dan Grab untuk mempertahankan bisnis mereka masing-masing, termasuk platform ride-hailing, pengiriman barang, serta database pelanggan dan pengemudi.

"Monopoli pasar oleh Grab bisa membahayakan kelangsungan transportasi publik," kata Komisi Persaingan Usaha Filipina.

Oleh karena itu, belum ada kepastian kapan aplikasi Uber bakal dihentikan operasinya mengingat Filipina belum mengizinkan akuisisi dan penggabungan Grab dan Uber di negaranya.


Uber Setop Beroperasi di Indonesia

Suasana proses migrasi dan rekrutmen sopir Uber ke GrabBike di GOR Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Liputan6.com/Jeko. I.R

Aplikasi Uber resmi berhenti beroperasi per 8 April 2018. Para pengguna pun diminta untuk mengunduh aplikasi Grab untuk proses migrasi.

Sekadar diketahui, sebelumnya dalam keterangan resmi Grab kepada media, disebutkan proses integrasi kedua layanan akan rampung per 8 April 2018. Dengan demikian, layanan Uber tidak akan bisa lagi digunakan.

Uber dalam email-nya mengingatkan kepada para pengguna untuk mengunduh aplikasi Grab.

Dalam email Uber yang dikirimkan kepada seluruh pengguna, Uber memberitahukan agar segera mengunduh aplikasi Grab. Tidak hanya itu, pengguna baru Grab juga mendapatkan kode promosi.


Ingatkan Pengguna Uber Unduh Grab

Ilustrasi Uber. Liputan6.com.com/Mochamad Wahyu Hidayat

"Kami ingin mengingatkan layanan transportasi Uber akan segera beralih ke aplikasi Grab pada tanggal 8 April 2018. Unduh aplikasi Grab untuk melanjutkan perjalanan setelah tanggal tersebut," tulis perusahaan.

Uber sendiri sebelumnya sudah pernah mengirimkan email serupa pada para penggunanya. Startup asal Amerika Serikat itu menyebut Grab akan bertindak sebagai pelindung data setelah proses akusisi yang rampung pada 25 Maret 2018.

"Perlu diperhatikan kalau mengakses platform kami setelah tanggal efektif tersebut, kamu telah setuju dengan peraturan baru ini. Informasi akunmu--termasuk nama, nomor telepon, riwayat perjalanan, dan riwayat pengantaran--akan dikirim ke Grab," ucap Uber.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya