Festival Maksaira Siap Pecahkan Rekor Mancing Ikan Kerapu Terbanyak

Festival Maksaira tahun ini kembali digelar di sepanjang Pantai Wai Ipa hingga ke Pantai desa Bajo, Kepulauan Sula.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 09 Apr 2018, 13:32 WIB
Jumpa pers Festival Maksaira digelar di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta. (9/4). Festival Maksaira tahun ini kembali digelar di sepanjang Pantai Wai Ipa hingga ke Pantai desa Bajo, Kepulauan Sula. (Ahmad Ibo/ Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Festival Maksaira akan kembali digelar. Berlangsung di sepanjang Pantai Wai Ipa hingga ke Pantai Desa Bajo, yang berada di Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara, acara ini akan digelar Minggu, 15 April 2018.

Yang menarik, Festival Maksaira yang masuk ke tahun ketiga ini akan memecahkan rekor MURI untuk aktivitas memancing ikan kerapu dengan peserta terbanyak.

 


Keindahan Alam Bahari Kepulauan Sula

Bupati Kepulauan Sula, Hendrata Thes saat jumpa pers di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (9/4/2018) mengakatan, keindahan alam bahari dan budaya Sula menjadi latar belakang yang mendorong pemkab setempat menggelar kembali Festival Maksaira.

“Tahun kemarin memecahkan rekor bakar ikan terbanyak, sejauh 15 kilometer, tahun ini mancing ikan kerapu dengan peserta terbanyak. Kegiatan ini tidak lepas dari semangat kearifan lokal masyarakat Sula yang suka kebersamaan, gotong-royong, yang tercermin dari festival ini,” ungkap Hendrata.

 


Special Interest Tourism

Sementara itu, Deputi Bidang Pesamaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana mengatakan, pariwisata adalah masa depan bangsa Indonesia, banyak daerah-daerah di Indonesia yang dulunya kawasan tambang kini beralih menjadi destinasi wisata. Dan tugas kita semua untuk memperkenalkan beragam destinasi wisata yang kita miliki.

“Saya percaya event seperti Festival Maksaira ini bisa memperkenalkan potensi wisata suatu daerah. Lihat Banyuwangi sekarang, Jember, apalagi Tomohon sekarang sudah dikenal sebagai Kota Bunga,” ungkap Pitana.

Lebih jauh dirinya juga mengatakan, pariwisata Sula dibangun bukan untuk semua orang datang berkunjung. Menurut Pitana, dengan segala keindahan alam dan budayanya, Sula diharapkan bisa menjadi salah satu special interest tourism, orang yang berkunjung benar-benar suka dengan wisata bahari.  

 

Simak juga video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya