Bank Terbitkan Kartu Debit Berlogo GPN, Apa Saja Keuntungannya?

Kepala Departemen Elektronifikasi dan GPN Bank Indonesia, Pungky P. Wibowo mengatakan, konsumen serta perbankan akan mendapat banyak keuntungan dengan ada GPN.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Apr 2018, 13:36 WIB
Kepala Departemen Elektronifikasi dan GPN Bank Indonesia, Pungky P. Wibowo (Foto: Merdeka.com/Yayu Agustini)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan, semua bank di Indonesia akan meluncurkan kartu debet berlogo gerbang pembayaran nasional (GPN) atau National Payment Gateway pada akhir April 2018. Peluncuran itu akan dilakukan BI.

Kepala Departemen Elektronifikasi dan GPN Bank Indonesia, Pungky P. Wibowo mengatakan,  konsumen serta perbankan akan mendapat banyak keuntungan dengan ada GPN.

Keuntungan itu termasuk biaya transaksi yang lebih murah dari sebelumnya yang menggunakan kartu pembayaran internasional berlogo Visa maupun MasterCard luar negeri.

"Untuk konsumen jelas lebih murah," kata Pungki saat ditemui di Gedung Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (9/4/2018).

Selain itu, dengan ada GPN yang mengkoneksi seluruh perbankan, aktivitas transaksi yang melibatkan perbankan mejadi lebih mudah dilakukan di seluruh daerah di Indonesia. Hal ini karena kartu berlogo GPN bisa digunakan di mesin EDC bersama.

"Kalau misalnya saya di satu daerah tidak ada EDC Mandiri, karena ada interoperability dan interconnection swipe itu sangat menguntungkan. Makanya economic outskill-nya jadi sangat luas. Semua orang dan semua bank jadi nyaman dalam melayani masyarakat," ujar dia.

Pungki mengklaim keamanan data nasional menjadi lebih aman  dan terjaga dengan gerbang pembayaran nasional (GPN). Ini karena semua data transaksi tidak lagi tercatat di dalam negeri akan tetapi diproses di dalam negeri saja. 

"Pokoknya dengan adanya GPN ini semua transaksi dirouting dan diproses dalam negeri. Jadi national security kita terjaga dan poinnya untuk masyarakat adalah lebih murah. Ada dispute resolution, consumer protection yang terjaga untuk konsumen, tambah dia.

Pungki menyatakan, biaya transaksi seperti tarik tunai di ATM bank lain atau transfer antar bank bisa lebih murah. Namun besarannya tergantung kemampuan masing-masing bank. Penurunan tarif berkisar antara Rp 1.000 atau Rp 2.000 rupiah.

"Tergantung kemampuan banknya masing-masing. Tapi pasti lebih murah karena biaya switching yang harus dibayarkan lebih murah,” ujar dia.

 

Reporter: Yayu Agustini

Sumber: Merdeka.com


BI Luncurkan Gerbang Pembayaran Nasional

Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo mengatakan dengan adanya National Payment Gateway (NGP) atau Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) bisa menurunkan tarif transaksi antar Bank.

"GPN akan membuat sistem kita menjadi lebih efisien misalnya tentang transaksi untuk cek saldo, transfer antar bank atau penarikan," kata Agus, di kantornya, Senin 4 Desember 2017.

Agus mengungkapkan, bank-bank yang interkoneksi (saling terhubung) dipastikan bakalan menurunkan biaya yang selama ini dikenakan saat nasabah melakukan aktivitas transaksi.

"Bank-bank begitu diminta  interoverated dan interconnected itu yang tadinya lihat saldo yang tadinya Rp 6500 per lihat (saldo)  itu jadi nol (rupiah)," ujar dia.

Agus menjelaskan, interkoneksi tersebut bisa membuat efisiensi yang cukup besar sehingga tarif transfer antar Bank bisa dipangkas hingga Rp 2.500.

"Transfer antar bank bisa diturunkan dari Rp 6.500 jadi Rp 4 000. Jadi bayangkan, itu luar biasa, apalagi setingkat naisonal kita akan jaga, jadi, efisiensi itu tinggi."

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya